Tommy mengaku tidak maksimal memainkan laganya menghadapi pebulutangkis non unggulan itu. Dia juga merasa tidak nyaman dan bermain tidak seperti biasanya. 

"Saya tidak punya banyak waktu untuk persiapan. Banyak kesalahan-kesalahan juga yang seharusnya tidak saya lakukan," kata Tommy usai pertandingan di Mix Zone. 

Disebut Tommy, padatnya jadwal turnamen membuatnya jenuh dan kelelahan. Namun, itu adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai seorang pebulutangkis profesional terhadap diriya sendiri maupun sponsor-sponsor yang mendukungnya. 

BIOSSP 2016 jadi turnamen pertama yang diikutinya setelah gagal membawa Indonesia memenangi Piala Thomas 2016 di Kunshan, Tiongkok, 22 Mei lalu. Sejak itu, recovery yang dilakukannya pun diakuinya belum mencapai 100 persen. 

Kendati demikian, diungkapkan Tommy fokusnya memang bukan di BIOSSP 2016, melainkan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil 5-22 Agustus mendatang. BIOSSP dijadikannya sebagai bagian dari persiapannya menuju Rio. 

Praktis, kekalahan di BIOSSP 2016 ini jadi bahan evaluasi dan pembelajarannya jelang Olimpiade. Peningkatan stamina dan kekuatan fisik pun terus digeber untuk bisa memberikan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia di ajang multievent olahraga terbesar di dunia itu nantinya.