Kekalahannya di pertandingan tadi, diakui pemain yang baru menginjak usia 18 tahun itu, strategi yang dipersiapkannya sebelum ke lapangan, tidak berjalan mulus ketika pertandingan berlangsung.
"Dari pertama sebelum ke lapangan, memang sudah saya atur strategi bermain untuk coba menyerang dan bermain di depan. Tapi pas di lapangan gak jalan sama sekali, beberapa kali neting yang saya coba arahkan tipis, justru banyak yang nanggung," tutur Jonatan.
"Game kedua, mental lawan semakin bagus. Teriakan penonton yang kencang untuk mendukung saya, justru tidak membuatnya merasa takut, dan malah dia lebih berani," tambah Jonatan.
Meski harus terhenti di perempatfinal, diakui Jonatan, dirinya bangga dengan pencapaiannya di turnamen yang menyediakan hadiah total Rp 10 Miliar ini.
"Meskipun kalah di perempatfinal, namun saya bangga bisa mencapai perempatfinal. Padahal target sebelumnya, saya hanya ingin lolos ke babak utama. Dan untuk selanjutnya, saya akan fokus di Sea Games," sahutnya.
Di sektor tunggal putra sendiri, Indonesia masih punya harapan lewat Anthony Sinisuka Ginting, yang baru akan melakoni laga perempatfinal malam nanti, melawan wakil Jepang, Kento Momota.
"Semoga Anthony bisa terus melaju kebabak selanjutnya dan bisa memberikan kejutan," pungkas Jonatan.



