(Jelang BIO2017) Menanti Berakhirnya Puasa Gelar

Liliyana Natsi dan Berry Anggriawan photo bersama maskot BIO 2017
Liliyana Natsi dan Berry Anggriawan photo bersama maskot BIO 2017
Indonesia Open ‐ Created by AH

Kurang dari 20 hari lagi, perhelatan akbar BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 (BIO2017) akan segera dimulai. Bertempat di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre (JCC), turnamen ini akan berlangsung mulai 12 hingga 18 Juni 2017 mendatang.

Di turnamen bulutangkis yang wajib diikuti oleh atlet bulutangkis teratas dunia ini, sekitar 310 pebulutangkis yang berasal dari 21 negara dipastikan bakal ambil bagian di turnamen bergengsi yang menjanjikan hadiah total senilai USD 1.000.000 (satu juta dollar) atau lebih dari Rp 13,5 milyar ini.

Bagi tuan rumah Indonesia sendiri, penantian yang cukup panjang selama tiga tahun lamanya puasa gelar, tentunya menyimpan harapan tersendiri untuk bisa diakhiri tahun ini.

Terakhir, tim Merah Putih dapat mempersembahkan gelar di ajang BIO SSP pada tahun 2013 silam lewat pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan setelah di final menundukkan wakil Korea, pasangan Ko Sung Hyun/ Lee Yong Dae.

Tiga tahun berselang, tak ada satu wakil Merah Putih pun yang kembali berhasil memberikan gelar juara di hadapan pendukung setianya yang tak pernah henti-hentinya memberikan teriakan semangat di Istora Senayan.

Pada tahun 2014, prestasi terbaik Indonesia berhasil di torehkan oleh Ahsan/Hendra. Namun sayang, keduanya tak mampu mempertahankan gelar setelah di final kala itu harus mengakui Lee Yong Dae yang berpasangan dengan Yoo Yeon-seong.

Meskipun pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii mampu membuat kejutan dengan berhasil melenggang ke final di tahun 2015, namun keduanya pun belum juga berhasil mempersembahkan gelar juara setelah kalah dari wakil Tiongkok, Tang Jinhua/Tian Qing.

Di tahun 2016 lalu, prestasi tuan rumah semakin terpuruk. Pasalnya, tak ada satu wakil Indonesia pun yang mampu melangkah ke partai puncak final. Bahkan hanya satu wakil yang berhasil melaju ke babak semifinal, yaitu pebulutangkis tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa dan harus mengakui kekalahannya atas perbulutangkis terbaik di dunia saat ini, Lee Chong Wei asal Malaysia.

Dan pada tahun 2017 ini, peluang para wakil Merah Putih untuk bisa menjadi yang terbaik dan mampu menjawab penantian yang sudah cukup panjang itu tentunya masih terbuka lebar. Persaingan di pentas bulutangkis dunia yang semakin merata tentunya harus dijadikan motivasi bagi para punggawa srikandi tanah air untuk tidak takut menghadapi lawan siapapun.

Di nomor tunggal putra, tiga serangkai yaitu Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa diharapkan mampu tampil gemilang. Apalagi, Anthony yang beberapa hari lalu mampu membuat kejutan saat menaklukkan pebulutangkis nomor tiga dunia asal Denmark, Viktor Axelsen di babak penyishan grup 1D Sudirman Cup 2017,  tentunya merupakan salah satu sinyal positif bagi ia untuk menambah tingkat kepercayaan dirinya.

Meskipun di nomor tunggal putri harus kita akui bahwa masih terlalu berat untuk bisa menyaingi wakil-wakil dari negara lain, namun kita harus tetap optimis karena tidak ada yang tidak mungkin. Apalagi penampilan salah satu wakil merah putih, Fitriani di beberapa turnamen belakangan ini cukup bisa diperhitungkan.

Harapan paling realistis ada pada sektor ganda putra. Pasangan nomor satu dunia saat ini, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tentunya wakil Indonesia yang paling berperluang mendapatkan hasil terbaik di ajang BIO SSP kali ini.

Bagaimana tidak, sejak awal tahun 2017 ini Marcus/Kevin hanya mengalami kekalahan dua kali. Yaitu di babak semifinal Singapore Open Super Series dan di laga babak penyisihan grup 1D Sudirman Cup  beberapa hari yang lalu saat membela tim Indonesia menghadapi Denmark. Sebelumnya, pasangan ini selalu menang. Bahkan, mereka mendapat hattrick gelar beruntun, yakni All England Open, India Open, serta Malaysia Open 2017.

Pada nomor ganda putri, nama-nama seperti pasangan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dan duet baru Greysia Polii/Apriyani Rahayu masih menjadi tumpuan untuk bisa memberikan yang terbaik di sektor ini.

Sedangkan dari sektor ganda campuran, pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang mengaku masih penasaran belum pernah menjuarai turnamen ini, bakal berjuang bersama Praveen Jordan/Debby Susanto juga dengan yang lainnya di pentas BIO SSP 2017 kali ini.