Sempat tertinggal di set pertama, 8-11, pemain dari klub Djarum ini berhasil merebut satu demi satu poin dengan mengurangi kesalahan sendiri. Ihsan bangkit dan menyamakan kedudukan 18-18, di sini ia terlihat makin percaya diri.
Kemenangan di game kedua membuat Ihsan makin tak terbendung di game kedua. Ihsan semakin tak terkejar saat unggul 19-7, dua poin lagi menuju kemenangan.
Akan tetapi, Yuxiang perlahan mulai mengejar dan memperkecil ketertinggalannya menjadi 15-20. Satu pengembalian Ihsan yang bergulir di net dan jatuh di area pertahanan Yuxiang, membuat Ihsan meraih tiket babak perempat final.
"Di game kedua saya bermain terlalu berhati-hati, saya menunggu lawan membuat kesalahan, tetapi malah saya membuat kesalahan sendiri. Makanya skor saya jadi tersusul," kata Ihsan usai laga.
Lanjut Ihsan, dirinya masih belum puas dengan permainan yang ditampilkannya di game pertama, yakni di mana dia masih ragu dan tidak yakin dengan penampilannya sendiri.
"Saya tegang juga, banyak bola-bola atas yang tidak berani saya smash. Lalu saya memutuskan untuk bermain menyerang dan main lebih aman," ungkap pemain kelahiran Tasikmalaya, 18 November 1995 ini.
Di babak perempat final, Ihsan akan bertemu dengan Rajiv Ouseph asal Inggris. Ini akan jadi pertemuan pertama keduanya sepanjang berkarier di dunia bulutangkis profesional
Dari segi peringkat, Ouseph yang ada di peringkat 15 dunia, lebih dijagokan dari Ihsan yang memiliki peringkat 29 dunia.
"Ouseph adalah pemain berpengalaman, dia senang bermain di sini, bola-bolanya halus. Dia pernah dikalahkan Jonatan (Christie) di Malaysia Open 2016. Kalau Jo bisa menang, inshaAllah saya juga bisa menang," tukas Ihsan.
Sebelumnya, Indonesia telah memastikan Jonatan sebagai wakil tunggal putra di perempat final. Jonatan melaju usai membungkam wakil Tiongkok, Lin Dan dalam permainan dua set langsung yang berakhir 21-12, 21-12.



