Polytron Superliga Junior 2025 - Tantangan Mengembangkan Bulu Tangkis di "Negeri Bola Basket"

Roanne Cloe Sabarillo/Roshie Mae Quierez (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Roanne Cloe Sabarillo/Roshie Mae Quierez (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Superliga Junior ‐ Created by EL

Kudus | Sudah menjadi pengetahuan umum, bola basket adalah olahraga nomor satu di Filipina disusul bola voli dan bulu tangkis sebagai tiga cabang paling populer di negeri asal Manny Pacquiao itu. Meski bulu tangkis cukup digemari, para pemain Filipina masih kesulitan bersaing di level atas. Untuk mengasah kemampuan, mereka pun harus berkelana ke berbagai negara demi meningkatkan kualitas permainan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Melvin Nubla selaku Head of Development Philippine Badminton Association, ditemui di sela-sela penyelenggaraan Polytron Superliga Junior 2025 di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (17/9). "Di seluruh negeri, ada banyak pemain bulu tangkis, tetapi saat ini kami belum benar-benar bisa mengembangkan atau menghasilkan pemain peringkat atas," ungkapnya kepada Djarum Badminton.

"Salah alasan kami ke Kudus adalah memperkenalkan ke pemain-pemain kami di level junior. Jadi saya membawa tim U-19 dan U-17 agar mereka bisa melihat tingkat keterampilan para pemain di luar negeri, khususnya Indonesia," Melvin, menambahkan.

Meski bulu tangkis berada di tiga teratas cabang olahraga populer di Filipina, tetapi mereka baru menggiatkan kejuaran atau turnamen dalam beberapa tahun belakangan ini. "Selama tiga tahun terakhir, kami membangun sistem peringkat junior dan sistem peringkat nasional. Turnamen lokal pun telah disetujui menjadi sumber poin. Dan baru tahun ini kami membangun dan mengembangkan tim para pemain junior sebagai persiapan untuk tim nasional senior," tuturnya.

Melvin mengatakan, meski para atlet yang dibawanya merupakan pemain junior terbaik di Filipina, kemampuan mereka masih perlu diuji di level internasional agar bisa bersaing di ajang besar seperti SEA Games, Asian Games, atau World Junior Championships. Ia mengungkapkan sebagian besar pemain, termasuk dirinya, baru kali pertama datang ke Indonesia. Pria berkaca mata ini kagum dengan iklim bulu tangkis dan ketangguhan para pemain Indonesia.

"Semua pemain Indonesia yang bertanding pada Polytron Superliga Junior 2025 adalah pemain-pemain klub. Sementara para pemain yang saya bawa dari Filipina sudah menjadi bagian dari skuad nasional, dan tingkat kemampuan kami masih jauh dibanding mereka. Jadi saya sangat bersyukur kami diundang ke kejuaraan ini, ada banyak hal yang yang bermanfaat yang dapat dipelajari pemain-pemain kami," Melvin, menjelaskan.

"Dan kini, setelah para pemain kami bertanding langsung dan merasakan persaingannya, mereka jadi tahu standar apa yang seharusnya mereka punya untuk bersaing. Jelas, di sini, tidak hanya kemampuan, tetapi mental dan gaya bermainnya sangat berbeda," tambahnya.

Ia pun berpesan kepada para pemainnya dengan menegaskan bahwa mereka sudah menjadi yang terbaik di negaranya. Namun, ia menargetkan agar para atlet dapat melangkah lebih jauh dengan menjadi yang terbaik di Asia bahkan level dunia. Usai melihat dan merasakan langsung perbandingan permainan dengan sejumlah negara lain, seperti Polandia, Thailand, Malaysia, serta tuan rumah Indonesia, para pemain Filipina pun mendapatkan modal penting untuk dalam mengembangkan kemampuan mereka.

"Saya berharap di turnamen-turnamen berikutnya, mereka bisa beradaptasi. Dan semoga tahun depan, jika PB Djarum mengundang kami lagi, semoga kami bisa tampil jauh lebih baik," demikian Melvin.