Polytron Superliga Junior 2023 - Piala Liem Swie King "Pulang" ke Kudus

Devin Artha Wahyudi (Djarum Badminton)
Devin Artha Wahyudi (Djarum Badminton)
Superliga Junior ‐ Created by EL

Magelang | Gelar juara beregu U19 putra Polytron Superliga Junior 2023 menjadi milik skuad muda PB Djarum, berkat kemenangan atas PB Jaya Raya dengan skor 3-0. final, Minggu (15/5), di GOR Djarum, Magelang, Jawa Tengah. Masing-masing tim menurunkan pemain-pemain terbaik mereka untuk bertarung memperebutkan Piala Liem Swie King. Semisal, PB Djarum, yang konsisten menempatkan Moh Zaki Ubaidillah alias Ubed selaku tunggal pertama sejak kali pertama bertanding di kejuaraan ini.

Ubed pun membayar kepercayaan pelatih dengan rekor tak terkalahkan pada Polytron Superliga Junior 2023. Pemuda kelahiran Madura ini, bahkan, tak kehilangan satu gim pun dalam lima pertandingan di kejuaraan beregu yang mengadaptasi format beregu Piala Thomas dan Uber ini.

Di final, meski mendapatkan perlawanan alot, Ubed mampu menuntaskan pertandingan dengan dua gim langsung 21-17, 21-11 atas Ryan Putra Widyanto dalam tempo 42 menit. Alhasil, Ubed dianugerahi predikat sebagai "The Best Athlete U-19 Boys Team".
 
Tren kemenangan PB Djarum berlanjut setelah ganda putra Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan merebut kemenangan straight games 22-20, 21-18 atas Adrian Pratama/Jonathan Farrel Gosal. Tunggal putra Devin Artha Wahyudi menyempurnakan kemenangan PB Djarum menjadi 3-0 setelah menghentikan perlawanan alot Muhammad Falen Ammar Rizki melalui drama tiga gim 19-21 21-15 21-17 selama 92 menit.
 
"Kami tidak memiliki strategi apapun ketika bertanding di final ini. Saya bilang ke anak-anak untuk jangan lengah, tenang, dan tampilkan yang terbaik. Dan ternyata, mereka bisa bermain optimal sehingga menang tiga partai langsung," kata pelatih tunggal putra PB Djarum Imam Tohari.

Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin memberi apresiasi bagi para atlet muda PB Djarum yang telah berjuang habis-habisan di tengah arena. Berkilaunya prestasi atlet-atlet junior ini, menurutnya, adalah bukti nyata bahwa proses pembinaan usia dini mutlak dilakukan demi mengasah dan membentuk juara dunia masa depan. "Kemenangan ini, selain membanggakan tentunya juga memberikan kami keyakinan bahwa untuk meraih prestasi itu harus dibentuk melalui proses pembibitan dan pembinaan yang menyeluruh," demikian Yoppy.