Jojo, Pelatih Baru (Lagi), dan "PDKT"

Jonatan Christie (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Jonatan Christie (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Dalam kurun waktu hampir setengah tahun terakhir, Jonatan Christie telah ditangani oleh tiga pelatih, yaitu Irwansyah alias Aboy, Mulyo Handoyo dan kini Indra Widjaja. Aboy telah meninggalkan Cipayung dan hijrah ke India, Mulyo kini ditugasi sebagai kepala pelatih pelatnas. Sementara, Indra memikul tanggung jawab baru selaku kepala pelatih utama tunggal putra pelatnas bulu tangkis Indonesia, saat Jojo, sapaannya, tengah berlaga di Ningbo, China.

Sebelum sesi wawancara dengan wartawan pada Rabu (16/4) pagi di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Jojo baru saja menuntaskan latihan perdananya bersama Indra. Ia terlihat berlatih bersama sejumlah pemain muda seperti Alwi Farhan dan Moh. Zaki Ubaidillah, dalam persiapan Piala Sudirman 2025 yang berlangsung pada akhir April ini.

Pelatih baru, program pun juga baru. Demikian Jojo beranggapan mengenai latihannya tersebut, yang hanya berselang satu hari sepulangnya dari Ningbo. "Saya belum tahu banget (program latihan), karena tadi dikasih kebebasan untuk program latihannya. Jadi masih belum ikut program dari pelatih," tutur peraih medali emas Badminton Asia Championships 2024 ini.

"Tapi sepertinya, sih, nggak sama programnya. Setiap pelatih punya programnya masing-masing," Jojo, menambahkan.

Pekan lalu, PP PBSI mengumumkan pergantian tugas sebagai kepala pelatih utama tunggal putra ke Indra dari Mulyo yang memutuskan melepaskan jabatan tersebut karena alasan kesehatan. Jojo pun mengaku belum cukup lama bermain di bawah arahan Mulyo, yang menjabat sebagi kepala pelatih utama tunggal putra sejak akhir 2024.

Jojo berpendapat, baik pemain maupun pelatih harus adaptif terhadap pergantian yang dilakukan oleh PP PBSI. "Setiap pelatih baru, punya adaptasi baru, harus saling kenal. Kalau dimiripin kayak orang lagi PDKT (pendekatan) dengan orang, harus saling kenal dulu. Apalagi kalau kita ngomong program. Jadi, butuh waktu dan nggak cepat," paparnya.

"Dan bukan hanya sekadar tahu karakter masing-masing, tapi bagaimana penyampaian pelatih masing-masing. Mulai dari Bang Aboy, Pak Mulyo, kan, beda cara pembawanannya, cara kasih tau di lapangannya, cara ngasih program di latihannya. Masih banyak yang belum tereksplorasi. Tapi, karena ini sudah menjadi keputusan, ya sudah kita jalankan," demikian Jojo.