Ganda Putri Indonesia Diminta Bisa Beradaptasi Lebih Cepat

Ganda putri Indonesia, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Ganda putri Indonesia, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim bulutangkis Indonesia hanya memiliki dua wakil di sektor ganda putri melalui pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti untuk dua turnamen Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 pada 12 Januari mendatang. Maka dari itu, kedua pasangan tersebut diminta untuk bisa beradaptasi lebih cepat dari biasanya. Mengingat, ini akan menjadi turnamen resmi pertama mereka setelah hampir sepuluh bulan lamanya vakum akibat wabah virus korona.

Kepala Pelatih Ganda Putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa persiapan Greysia/Apriyani dan Ribka/Fadia jelang dua turnamen tersebut sudah dilakukannya dalam beberapa bulan terakhir. Saat ini, Eng Hian hanya berharap jika anak asuhannya itu bisa cepat beradaptasi. Apalagi turnamen tersebut tinggal menghitung hari.

“Latihan khusus sudah pasti ada, tetapi menurut saya yang lebih penting adalah masalah adaptasi. Apalagi pada arena pertandingan,” kata Eng Hian mengutip dari detikSport.

“Saya berharap pemain dapat lebih cepat beradaptasi dengan situasi pertandingan. Karena sudah hampir 10 bulan mereka tidak menjalani turnamen,” sambungnya menegaskan.

Pada kejuaraan Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 nanti, Greysia/Apriyani yang datang sebagai unggulan kelima, akan berhadapan dengan wakil Kanada, Rachel Honderich/Kristen Tsai. Sementara Ribka/Fadia bakal bentrok dengan ganda putri Prancis, Emilie Lefel/Anne Tran.

Sementara itu, Ribka Sugiarto mengaku senang karena bisa segera bertanding setelah hampir sepuluh bulan lamanya tanpa berkompetisi. Secara pribadi, pebulutangkis binaan PB Djarum Kudus itu berharap bisa memperbaiki ranking dunianya melalui turnamen tersebut. Saat ini, Ribka/Fadia masih berada di peringkat 32 dunia.

“Perasaannya ya senang akhirnya bisa bertanding lagi. Sudah lama banget juga nggak ngerasain pertandingan. Terus sekalinya pertandingan kan langsung (level) Super 1000. Jadi kami pengen membuktikan saja, kasih yang terbaik gimanapun hasilnya nanti, yang pentin harus maksimal mainnya. Dan kami pengen menaikkan ranking dunia juga, targetnya 15 besar (dunia) dulu,” tutur Ribka Sugiarto kepada Djarumbadminton.com.

“Targetnya ya lolos delapan besar dulu. Pemain-pemain (negara) lain kan gak ada pertandingan juga. Jadi begitu ada kesempatan bertandingan, pasti mereka mau ngasih yang terbaik juga. Mungkin itu sih yang harus kami waspadai, karena kita semua pasti mau saling menunjukkan permainan terbaik,” tutupnya.