"Dari hasil bisa dibilang cukup bagus walaupun kami belum bisa dapat gelar juara. Dari permainan masih ada yang harus ditingkatkan dari komunikasi dan sedikit pola permainan, kecil memang tapi penting di lapangan," papar Dejan melalui keterangan pers Humas PP PBSI.

"Di luar itu, kami sudah lebih improve dari dua turnamen sebelumnya," tambahnya.

Sementara, Fadia menilai, meski sudah berhasil mencapai partai puncak, laga ini digunakannya sebagai kesempatan untuk terus membiasakan diri bertanding di sektor ganda campuran. "Memang masih ada kesalahan-kesalahan sedikit yang harus diperbaiki. Kebiasaannya harus dicoba terus di latihan," kata pemain yang bermain rangkap pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 300 ini.

Pasangan anyar pelatnas ini mengawali Thailand Masters 2025 dengan kemenangan di babak 32 besar atas Leong Iok Chong/Ng Weng Chi asal Makau. Mereka menang dua gim 21-15, 21-3. Di babak berikutnya, Dejan/Fadia mengalahkan unggulan kelima yang juga  pasangan senegara, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, melalui dua gim langsung 21-19, 21-13.

Meski berhasil menembus semifinal berkat kemenangan atas wakil tuan rumah
Ratchapol Makkasasithorn/Nattamon Laisuan. Tiket final pertama pada Tur Dunia BWF bagi Dejan/Fadia diraih setelah mengalahkan pasangan senegara, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu melalui pertarungan tiga gim yang berakhir dengan skor 13-21, 21-10, 21-15.

"Hasil yang sangat penting untuk modal ke depannya, ke turnamen-turnamen selanjutnya. Kami ingin terus lanjut," demikian Dejan.