Tantangan Baru Fajar/Fikri

Fajar Alfian (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Fajar Alfian (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Pemain ganda putra Fajar Alfian mengatakan, keputusan pelatih memasangkannya dengan Muhammad Shohibul Fikri untuk tiga turnamen Asia adalah bentuk penyegaran sekaligus mengukur kemampuannya bersama partner baru di level elite dunia. Fajar/Fikri akan berlag pada turnamen level BWF World Tour Super 750 Japan Open 2025, China Open 2025 (Super 1000), dan Macau Open 2025 (Super 300), pada Juli hingga awal Agustus.

Keputusan ini diambil setelah dua pasangan utama, Fajar dan Fikri, yaitu Muhammad Rian Ardianto dan Daniel Marthin, absen dalam tiga turnamen tersebut. "Rian tidak bisa tampil di Jepang dan China karena alasan keluarga, sementara Daniel juga masih dalam proses pemulihan cedera. Karena itu saya dipasangkan dengan Fikri," kata Fajar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (6/6), dikutip dari Antara.

Fajar menegaskan, keikutsertaannya bukan sekadar menggugurkan kewajiban tampil, melainkan bagian dari proses pengembangan diri. "Bukan berarti saya ke sana hanya untuk iseng, tapi saya memang ingin mencoba, mengukur kemampuan saya dengan partner lain. Karena sudah 11–12 tahun saya selalu bermain dengan Rian di turnamen individual," ujarnya.

Pengalaman baru ini, menurutnya, penting untuk memperkaya wawasan bermain, terutama dalam menghadapi dinamika pertandingan dan komunikasi di lapangan bersama pasangan berbeda. "Saya ingin tahu bagaimana rasanya bermain dengan partner lain di level resmi, bagaimana komunikasinya, bagaimana tantangannya. Ini bagian dari proses belajar," papar Fajar.

Fajar dan Fikri bukan pasangan asing. Mereka pernah berpasangan dalam Kejuaraan Nasional mewakili SGS-PLN Bandung, klub asal kedua pemain. Meski belum pernah turun bersama pada turnamen internasional, Fajar yakin bisa membangun kekompakan bersama Fikri yang dikenal enerjik dan cepat di lapangan. "Saya dan Fikri sudah cukup dekat, apalagi di luar lapangan kami sering bersama. Dia juga masih muda dan tenaganya masih kencang. Saya berharap ini bisa jadi awal yang baik, siapa tahu bisa memberikan kejutan," ujarnya.

Sementara, Rian menyambut baik keputusan PP PBSI dan menyatakan sudah berdiskusi dengan Fajar soal penyesuaian program menuju turnamen mendatang. "Saya sudah komunikasi dengan Fajar. Karena saya belum bisa bertanding, jadi solusinya memang Fajar main dengan Fikri, juga untuk menghindari denda dari federasi dunia," tuturnya.

Rian berpendapat, duet sementara ini juga bisa menjadi sarana penyegaran menjelang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 di Paris, Prancis, 25-31 Agustus. "Sesekali ganti pasangan untuk refreshing tidak masalah. Setelah itu, kami akan kembali fokus mempersiapkan diri untuk World Championships. Kami terus berkomunikasi dengan pelatih dan tim untuk mengembalikan performa terbaik," jelasnya.

Fajar/Rian masih berlaga pada Indonesia Open 2025 dan berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan pasangan muda asal China, Huang Di/Liu Yang, melalui dua gim langsung 21-19, 23-21.