"Persaingan di ganda putra sudah merata, dari babak pertama sudah sengit berapa pun level turnamennya," kata Fikri kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Lebih lanjut pebulu tangkis asal klub SGS-PLN Bandung itu berpendapat, meski saat ini skuad ganda putra China banyak melakukan bongkar-pasang pemain, belum begitu banyak pula lawan yang mampu mengalahkan mereka. "Termasuk Liang (Wei Keng) dan Wang (Chang) yang dipasangkan dengan pemain lain, tapi tetap bagus karena secara kualitas individu masing-masing sudah bagus," tuturnya.
"Kami merasakan tadi Chen/Xie juga pasangan baru tapi sulit untuk dikalahkan. Kami harus ekstra waspada," Fikri, menambahkan.
Ia pun mengucap syukur atas kemenangan yang mereka raih atas pasangan negeri "Tirai Bambu" tersebut. Pasalnya, Chen/Xie tak mengendurkan perlawanan meski sudah tertinggal 0-1. Mereka mampu bersaing hingga pengujung gim kedua dan memaksakan rubber game. "Di gim pertama kami mengendalikan permainan tapi di gim kedua dan ketiga, lawan mengubah pola dengan lebih kuat dan solid pertahanannya. Kami sempat lengah di gim kedua. Di gim ketiga dari awal kami coba mencari poin sebanyak-banyaknya," paparnya.
Sementara, Daniel menilai, kondisi lapangan tak menjadi soal bagi mereka di laga pembuka turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 300 ini. Namun, kesalahan sendiri acap kali mereka lakukan, terutama di pengujung gim penentu. "Ini menjadi catatan untuk diperbaiki ke pertandingan selanjutnya," tegasnya.
Di babak 16 besar, Kamis (20/3), Fikri/Daniel bertemu dengan pasangan Denmark,
Andreas Søndergaard/Jesper Toft.


