Pada BWF World Tour Finals (WTF) 2025 di Hangzhou, China, Jafar/Felisha menempati urutan ketiga pada fase penyisihan grup dengan catatan satu kemenangan dan dua kekalahan. Mereka kalah dari wakil tuan rumah yang juga pasangan nomor satu dunia, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, serta dari pasangan juara dunia 2025 asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Pasangan peringkat ke-10 dunia itu mencatat kemenangan dalam debut mereka di turnamen penutup musim tersebut, dengan mengalahkan pasangan negeri jiran lainnya, Goh Soon Huat/Lei Shevon Jemie, melalui dua gim langsung berakhir dengan skor identik 21-17, 21-17. "Setelah berkenalan dengan atmosfer BWF World Tour pada semua level tahun ini, saatnya Jafar/Felisha memperkuat semua aspek kemampuan untuk menembus kekuatan elite dunia," lapor Kompas pada Jumat (26/12).
"Faktor itu menjadi kesulitan mereka sepanjang 2025. Jafar/Felisha belum bisa mengalahkan empat pasangan terbaik dunia asal China, Thailand, dan Malaysia, karena belum bisa tampil konsisten selama pertandingan," demikian dituliskan media harian tersebut.
Hal tersebut juga diakui Felisha, berdasarkan evaluasi atas performa dan hasil yang diraih dalam tiga laga melawan pasangan elite dunia tersebut. Menurutnya, konsistensi, terutama ketika menghadapi poin-poin krusial, menjadi fokus utama yang perlu dibenahi oleh mereka. "Evaluasi terbesar menurut saya adalah konsistensi, terutama saat menghadapi pasangan-pasangan top four. Dari segi permainan, sebenarnya kami bisa mengimbangi, tetapi di poin-poin akhir sering kali konsistensinya menurun sehingga lawan bisa langsung menjauh," papar Felisha melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, seusai merampungkan turnamen penutup musim tersebut.
Sebelum BWF WTF 2025, Jafar/Felisha juga dipercaya untuk membela "Merah Putih" pada SEA Games Thailand 2025. Mereka menang di babak pembuka atas pasangan Singapura, Eng Keat Wesley Koh/Zheng Yan Li, lalu mengalahkan wakil Myanmar, Hein Htut/Thet Htar Thuzar. Namun, Jafar/Felisha kalah di babak empat besar dari pasangan andalan tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran. Tak bisa dipungkiri, Jafar/Felisha masih kalah bersaing dengan wakil tuan Thailand yang lebih matang dalam turnamen level tinggi.
Kompas menyebutkan, Jafar/Felisha, yang merupakan bagian dari barisan pemain muda penghuni pelatnas Cipayung, kemampuannya perlu dipertajam melalui program latihan dan turnamen, agar potensi yang mereka tidak menguap.


