SEA Games 2025 - Tekanan Ajang Beregu

Alwi Farhan (Humas PP PBSI)
Alwi Farhan (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Pathum Thani | Setelah mendapat bye di perempat final, tim putra bulu tangkis Indonesia menjalani laga perdana pada nomor beregu SEA Games Thailand 2025 melawan Singapura, Senin (8/12). Tekanan pada laga beregu yang kerap disebut oleh para pemain jauh lebih berat dibanding turnamen individu, langsung terasa bagi Alwi Farhan yang turun sebagai tunggal pertama menghadapi Loh Kean Yew.

"Tekanan sebagai tunggal pertama tentu ada, tetapi saya harus bisa mengatasi itu mau tidak mau. Ini menjadi tugas yang harus saya emban," kata Alwi melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Alwi pada dipaksa mengakui keunggulan tunggal putra andalan Singapura kelahiran Malaysia tersebut, setelah bertarung selama 56 menit. Ia kalah tiga gim dengan skor akhir 15-21, 21-14, 8-21. "Saya minta maaf hari ini saya kalah," katanya.

Alwi mengakui, sejak awal gim pembuka, ia terus berada dalam tekanan. Menurutnya, Loh tampil sangat cepat dengan pola spekulatif yang efektif, sementara ia sendiri gagal mengantisipasi permainan lawan. Kondisi itu membuatnya kesulitan keluar dari tekanan karena Loh mampu membatasi ruang permainan sekaligus menguasai tempo pertandingan.

Setelah kalah di gim pertama, Alwi menyatakan melakukan perubahan mengubah strategi, dan upaya tersebut membuahkan hasil pada gim berikutnya. "Loh Kean Yew juga beberapa kali melakukan kesalahan sendiri, tetapi di gim ketiga dari start awal dia sudah menaikkan tempo untuk bisa menekan saya duluan," demikian Alwi.