"Melawan Thailand besok di final, kita tahu-tahu juga lawannya. Ada Pornpawee (Chochuwong), Ratchanok (Intanon), atau Supanida Katethong. Cukup kuat. Tapi, kan, ini pertandingan beregu, saya berharap tunggal pertama dan tunggal kedua ini, siapa pun yang diturunkan bisa mengambil poin buat tim," kata Imam melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Selasa (9/10).
Dari evaluasi laga semifinal melawan Malaysia, Imam menilai penampilan tunggal pertama, Putri Kusuma Wardani, sudah jauh lebih lepas dibanding pertandingan sebelumnya. Ia berharap performa tersebut dapat terus konsisten, baik di final maupun pada laga-laga berikutnya, sehingga Putri dapat bermain lebih bebas dan menikmati permainannya. "Saya yakin kalau dia bisa menguasai pikirannya dia, pasti permainan terbaiknya bakal keluar," ujarnya.
Sementara itu, untuk Gregoria Mariska Tunjung yang berhadapan dengan Wong
Ling Ching, Imam menyatakan, kesempatan di gim pertama sebenarnya cukup baik. Namun, akhirnya terlepas karena fokus dan konsentrasinya sempat buyar. Ia menambahkan, Gregoria belum mampu kembali ke performa terbaik ketika berada dalam situasi seperti itu.
Adapun untuk Mutiara Ayu Puspitasari, Imam menjelaskan, keberhasilannya mengalahkan Siti Zulaikha pada Indonesia International Challenge di Yogyakarta, menjadi modal penting yang mendongkrak kepercayaan dirinya saat kedua pemain kembali bertemu di babak empat besar SEA Games Thailand 2025. Ia mengapresiasi penampilan Mutiara di semifinal, karena mampu keluar dari tekanan dan tampil meyakinkan. "Semoga tunggal putri yang muda-muda ini bisa unjuk gigi bukan hanya Mutiara saja," katanya.
"Dari kesiapan mereka, hari ini setelah latihan saya rasa bagus sekali. Kondisinya oke. Nanti kita juga ada kumpul lagi untuk diskusi siapa yang siap diturunkan. Dia yang mentalnya memang harus siap, harus berani," pungkasnya.


