"Pastinya senang bisa turun pertama kali sebagai kapten dan menang. Saya punya pengalaman tidak enak tampil di Piala Sudirman tahun 2017 lalu. Dengan grup yang sama, India dan Denmark," tuturnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI, setelah pertandingan berdurasi 73 menit tersebut.
"Saya punya motivasi untuk tidak mengulangi hal itu dan Puji Tuhan hari ini berhasil menyumbang poin," Jojo, menambahkan.
Lebih lanjut juara All England 2024 ini mengungkapkan, semula, ia telah mempersiapkan diri untuk berhadapan dengan Lakshya Sen, pemain tunggal putra India lainnya. Bahkan, ia telah berdiskusi dengan pelatih tentang program latihan hingga taktik yang bakal diterapkan. Namun, saat pengumuman pemain, India justru menempatkan Prannoy sebagai lawan Jojo.
"Jadi ada sedikit perubahan-perubahan dan saya lebih menyiapkan kondisi fisik kalau melawan dia, harus mau lebih capek lagi," katanya.
Prannoy, Jojo berpendapat, adalah pemain yang sarat pengalaman dan memiliki jam terbang yang tinggi di berbagai turnamen penting serta pertandingan beregu. Menurutnya, pebulu tangkis berperingkat ke-30 dunia itu tampil sangat ngotot di partai ketiga Grup D antara Indonesia dan India ini, dan berhasil mengunci kemenangan di gim pembuka.
"Sebenarnya strateginya sudah benar di gim pertama tapi beberapa kali penyesuaian ke kondisi lapangannya belum sempurna. Ada perubahan sejak terakhir mencoba lapangan hari Sabtu lalu. Masih sedikit ragu, kurang percaya diri dalam menggunakan setiap pukulannya," paparnya.
"Setelah selesai gim pertama, sudah bisa lebih firm, dan lebih yakin. Di gim ketiga, Prannoy sudah terlihat menurun, sudah mulai capek jadi saya memanfaatkan itu dengan terus mempercepat tempo permainan," demikian Jojo.


