Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melalui lamannya, Rabu (23/4), menyebutkan, penantian belasan tahun terasa sangat lama, mengingat trofi kejuaraan beregu campuran ini disumbangkan oleh PP PBSI untuk menghormati Dick Sudirman, pendiri dan pengurus induk organisasi cabang olahraga pukul bulu itu.
"Berbeda dengan tahun-tahun awal, Indonesia memenangkan Piala Sudirman edisi pertama, itu pun di kandang sendiri, dan kemudian mencapai tiga final berikutnya berturut-turut. Secara keseluruhan, dalam 10 edisi pertama Piala Sudirman, Indonesia mencapai final tidak kurang dari tujuh kali. Sudah 18 tahun sejak penampilan terakhir mereka, dan itu pasti menyakitkan," demikian BWF melaporkan.
Pada Piala Sudirman 2025, di Xiamen, China, pada 27 April-4 Mei, Indonesia berada di Grup D bersama Denmark, India, dan Inggris. Indonesia memang memiliki skuad tim yang kompetitif, meski mereka lebih kuat di beberapa nomor jika dibandingkan dengan skuad negara-negara lainnya. Kekuatan tim "Merah Putih" ada di nomor, dengan pemain-pemain seperti Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando, Muhammad Shohibul Fikri, dan Daniel Marthin. Sementara Jonatan Christie akan menjadi ujung tombak tunggal putra. PP PBSI juga memanggil dua pemain muda sebagai pelapis di sektor tunggal putra, Alwi Farhan dan Moh. Zaki.
Indonesia juga mengandalkan sejumlah pemain berpengalaman di nomor ganda campuran, yaitu Dejan Ferdinansyah, Rehan Naufal Kusharjanto, Rinov Rivaldy, Gloria Emanuelle Widjaja, Pitha Haningtyas Mentari. Sementara di nomor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani, diharapkan dapat tampil maksimal pada kejuaraan beregu yang telah memasuki edisi ke-19 ini.
Nama besar yang absen dari jajaran pemain tim Indonesia adalah atlet ganda putri Apriyani Rahayu. Sektor ganda putri pun bergantung pada Febriana Dwipuji Kusuma, Amalia Cahaya Pratiwi, Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Lanny Tria Mayasari.
Denmark, meski kehilangan Viktor Axelsen, memiliki tim yang mumpuni. Dengan Anders Antonsen sebagai ujung tombak di tunggal putra dan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen di ganda putra, Denmark diyakini bakal tampil percaya diri dan membuat setiap pertandingan kompetitif.
Jesper Toft/Amalie Magelund telah menjadi salah satu ganda campuran yang mencuri perhatian dunia sejak kali pertama tmpil pada Juni lalu. Seusai menjuarai Orléans Masters 2025 dan Kejuaraan Eropa tahun ini, Toft/Magelund menjadi pasangan yang diandalkan Denmark. Begitu pun dengan tunggal putri Line Kjaersfeldt, yang diyakini dapat bersaing dengan lawan-lawan tangguh.
Di nomor ganda putri, Denmark berada di wilayah "abu-abu". Setelah Sara Thygesen dan Maiken Fruergaard gantung raket, Denmark harus menurunkan kombinasi antara Alexandra Boje, Natasja P Anthonisen, dan Amalie Cecile Kudsk.
Sementara, dengan absennya ganda putra terkuat Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dan dengan sejumlah pemain muda yang belum teruji, India akan bertumpu pada sejumlah pemain tunggal mereka, yaitu Lakshya Sen, HS Prannoy HS, dan Pusarla V Sindhu.
Seperti Indonesia, terakhir kali Inggris meraih medali adalah pada 2007. Dalam beberapa tahun terakhir, Inggris kesulitan untuk bersaing di ajang beregu. Pada Piala Sudirman 2025, Inggris menurunkan beberapa pemain muda, yaitu oleh Harry Huang di nomor tunggal putra dan Freya Redfearn (tunggal putri). Sementara di sektor lain, Inggris akan mengandalkan Callum Hemming/Ethan van Leeuwen dan Rory Easton/Alex Green (ganda putra), Annie Lado, Abbygael Harris, Lizzie Tolman (ganda putri), dan Callum Hemming/Estelle van Leeuwen (ganda campuran).


