"Bisa dibilang, ini adalah kado ulang tahun tahun saya minggu depan dan juga untuk Indonesia (yang berulang tahun) di tanggal 17 Agustus," kata Jorji, sapaannya, dalam tayangan CGTN Sports Scene di situs berbagi video YouTube, Selasa (6/8).
Jorji kini tercatat sebagai tunggal putri Indonesia pertama yang lolos ke perempat final Olimpiade, setelah terakhir kali dilakukan oleh Maria Kristin Yulianti pada Beijing 2008.
Di babak delapan Paris 2024, Sabtu (3/8), di Porta de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, ia menundukkan "ratu" bulu tangkis Thailand Ratchanok Intanon. Menang dramatis 25-23 di gim pembuka, lalu Jorji menutup pertandingan dengan skor meyakinkan 21-9.
Jorji menghadapi tantangan terbesar dalam perjalanannya di Paris 2024 ketika berhadapan dengan pemain nomor satu dunia An Se Young. Pebulu tangkis asal klub Mutiara Cardinal Bandung itu belum sekali pun menang atas An dalam tujuh kali pertemuan di sepanjang kariernya.
Jorji berhak atas keping perunggu setelah Carolina Marín asal Spanyol mundur dalam pertandingan melawan wakil China, He Bing Jiao. Marín mundur jelang interval gim kedua karena cedera lutut kanan.
"Pastinya medali ini banyak sekali artinya utk saya, karena di dalam medali ini banyak usaha dari banyak orang," katanya.
Pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu juga menuturkan, selepas laga antara Marin dan He, ia sempat bertemu dan menanyakan kondisi Marin. "Kemarin setelah game berlangsung, setelah Marin selesai, kita ada ketemu di ruangan medis, lalu saya menanyakan keadaannya marin seperti apa. Dan dia jawab (cedera) ini cukup parah," ungkapnya.
"Kondisinya memang sangat parah dan saya berharap cederanya tidak terlalu serius. Pada kesempatan itu Marin juga memberikan ucapan selamat kepada saya, dan saya pun berharap Marin dapat terus bermain bulu tangkis," demikian Jorji.