Melati Dituntut Tampil Lebih Agresif

Praveen Jordan & Melati Daeva Oktavianti (Foto: Akun Twitter @INABadminton)
Praveen Jordan & Melati Daeva Oktavianti (Foto: Akun Twitter @INABadminton)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Melati Daeva Oktavianti, tandem Praveen Jordan pada nomor ganda campuran, dituntut tampil lebih agresif untuk mengimbangi permainan pasangannya. Setelah gagal meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020, pasangan peringkat keempat dunia itu mempunyai kesempatan untuk memperbaiki kegagalan mereka dalam kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman 2021, yang akan berlangsung di Vantaa, Finlandia, 26 September-3 Oktober.

Asisten pelatih ganda campuran pelatnas utama Nova Widianto berpendapat, kegagalan di Tokyo 2020 dikarenakan Melati belum mampu mengimbangi permainan Praveen. Menurutnya, seperti diberitakan Kompas pada Rabu (23/9), setelah Liliyana Natsir, belum ada atlet putri dalam ganda campuran yang kemampuannya setara atlet putra.

Sementara, pelatih kepala ganda campuran Richard Mainaky menilai, Melati kurang tangguh dalam bertahan. Sebagai pemain yang berperan mengontrol permainan di bagian depan, atlet berusia 26 tahun tersebut juga dinilai kurang agresif. "Dua kemampuan itu harus terus ditingkatkan," kata pelatih yang berencana pensiun sebagai pelatih pelatnas pada 27 September 2021 itu.

"Praveen sebenarnya bisa menutupi kelemahan Melati, seperti saat mereka dua kali juara di Eropa. Akan tetapi, karakter permainan Praveen bukan sebagai pengontrol, dia adalah pengeksekusi serangan," tambah Richard, merujuk pada gelar Denmark dan Prancis Terbuka 2019.

Dalam artikel bertitel "Melati Harus Imbangi Praveen" itu, Richard juga berujar, "Jadi, Melati harus bekerja keras meningkatkan kemampuannya agar Praveen tidak seperti bekerja sendirian saat bertemu lawan seimbang."

Nomor ganda campuran menjadi salah satu andalan Indonesia untuk meraih kemenangan dalam setiap laga kejuaraan bulu tangkis beregu campuran. Di Piala Sudirman 2021, Indonesia berada di Grup C bersama Denmark, Komite Olimpiade Rusia (ROC), dan Kanada. Diperkirakan, lawan terberat adalah Denmark, kemudian ROC.