"Ketika dilatih pelatih Herry, pasangan ini akan cocok dengan Koh Herry karena punya karakter yang berbeda dengan pasangan ganda Malaysia (pada umumnya)," ujar Fajar, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (26/1), dikutip dari Antara.
Man/Tee, Fajar berpendapat, merupakan pasangan negeri tetangga yang memiliki karakter yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan. Kemampuan tersebut sangat berbeda dengan mayoritas ganda Malaysia yang notabene mengandalkan pola dalam bertahan dan transisi menyerang.
Sementara, karakter kepelatihan Herry IP disebut sangat cocok untuk memoles Man/Tee yang notabene mempunyai kecocokan dalam penerapan gaya permainan.
Namun, Fajar/Rian menyebut ganda Indonesia tidak boleh gentar dengan situasi yang ada di ganda Malaysia. "Tapi saya berharap Indonesia bisa lebih baik lagi. Harus percaya diri," ujar Fajar.
Fajar/Rian gagal mengulang sukses pada 2022 setelah gagal meraih podium teratas Indonesia Masters 2025 setelah mengakui ketangguhan Man/Tee melalui dua gim langsung.
Kekalahan Fajar/Rian sekaligus mengubur asa Indonesia untuk merebut gelar juara pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 tersebut, seusai tunggal putra Jonathan Christie telah lebih dulu kalah dari Kunlavut Vitidsarn awal Thailand lewat drama rubber game.


