Kumamoto Masters Japan 2025 - Perjuangan Dhinda Terhenti

Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi (Humas PP PBSI)
Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Kumamoto | Perjuangan pemain tunggal putri Indonesia, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi, pada turnamen bulu tangkis Kumamoto Masters Japan 2025 terhenti di babak 16 besar pada Kamis (13/11). Bertanding di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, Dhinda kalah tiga gim 21-10, 16-21, 12-21 dari wakil tuan rumah Asuka Takahashi dalam tempo 58 menit.

Sejak awal gim pertama, Dhinda dan Takahashi langsung terlibat dalam pertarungan ketat dengan saling berbalas poin hingga kedudukan sama kuat 4-4. Namun, Dhinda dapat keluar dari tekanan berkat permainan net yang cermat dan variasi pukulan yang kerap mengecoh Takahashi. Penampilan agresif tersebut membuahkan hasil, dengan Dhinda menutup interval gim pertama dalam keunggulan 11-5 setelah mencetak lima poin beruntun.

Selepas interval, Dhinda kembali menunjukkan dominasi lewat permainan agresif. Keunggulan terus ia jaga hingga memimpin 19-7. Setelah mengantongi 10 game point, Dhinda menuntaskan gim pertama dengan kemenangan 21-10 dalam tempo 14 menit. "Dengan power lawan yang lumayan besar, tadi di gim pertama saya coba safe dulu mainnya. Dia malah banyak melakukan kesalahan, banyak membuang poin yang menguntungkan saya," tuturnya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Pada gim kedua, persaingan berlangsung lebih ketat dengan selisih poin yang tak pernah lebih dari dua poin, kecuali saat interval ketika Takahashi berhasil memimpin 11-8. Tampil lebih percaya diri pada paruh akhir gim, sang wakil tuan rumah terus menjaga keunggulan hingga menutup gim kedua dengan skor 21-16. "Di gim kedua, saya mencoba dengan pola yang sama tapi dia sudah mulai hidup mainnya, memaksa saya untuk selalu ke belakang," ungkap Dhinda.

Awal gim penentuan berlangsung sengit, hampir serupa dengan jalannya mula gim kedua, ketika kedua pemain saling berbalas poin. Namun, Takahashi mampu mengambil alih kendali permainan dan menutup interval dengan keunggulan 11-9. Seusai berganti lapangan, pebulutangkis "Negeri Sakura" itu tampil lebih dominan dan memperlebar jarak keunggulan menjadi 16-11, sementara Dhinda harus berjuang keras meredam tekanan lawan. Takahashi kemudian mengantongi delapan match point dan menuntaskan gim ketiga dengan skor 21-12, setelah smes menyilang Dhinda melebar ke sisi kanan luar lapangan lawan.

"Di gim ketiga saya tidak bisa mengembangkan permainan karena sudah ditebak dan diantisipasi. Selain itu, telapak kaki sebelah kanan ada luka robekan yang cukup perih, sudah ditahan tapi tetap merasakan tidak nyaman," katanya.

"Setelah dari sini, saya harus menguatkan power karena di level atas tidak cukup dengan keuletan. Saya juga harus memperbaiki stamina dengan gaya permainan reli yang saya punya ini," demikian Dhinda.