"Memang ini bukan turnamen yang paling besar, yang top tier-nya, tapi bagi saya ini sangat-sangat berarti," ungkapnya kepada tim Humas dan Media PP PBSI
"Gelar juara Super 500 yang tidak saya bayangkan, setelah beberapa waktu struggle dengan cedera. Banyak waktu tersita untuk pemulihan, lalu sakit lagi, pemulihan lagi, cari percaya dirinya, cari motivasinya. Dan hari ini terbayar, terima kasih Tuhan," Jojo, menyatakan.
Lebih lanjut peraih medali emas Asian Games Jakarta-Palembang 2018 ini menjelaskan, kondisi angin di arena pertandingan menjadi salah satu faktor penentu jalannya pertandingan. Dengan embusan yang cukup deras membuat kontrol kok tidak mudah untuk dilakukan. Situasi tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Antonsen, yang mengandalkan pengalaman dan ketenangannya untuk tetap konsisten sehingga menyulitkan Jojo dalam mengembangkan permainan.
Meski demikian, Jojo mampu bertahan dan menjaga keunggulan di pengujung gim ketiga, yang membuatnya lebih percaya diri untuk meraih kemenangan pada turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 ini. "Saya sudah unggul satu dua poin, itu membuat pede (percaya diri) untuk terus menerapkan strategi yang sama," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, mantan penghuni pelatnas PBSI itu menegaskan, fokus utamanya saat ini adalah mengejar poin demi memperbaiki peringkat dunia. Ia mengakui sempat tertinggal cukup jauh akibat hasil yang kurang baik dalam beberapa turnamen terakhir, sehingga konsistensi poin menjadi prioritas sebelum mengejar target-target yang lebih besar. "Saya mau mendapat poin sebanyak-banyaknya di sisa tahun ini," demikian Jojo.


