“Pertandingan hari ini berlangsung seru. Mungkin poinnya nggak terlalu ramai, tapi di lapangan terasa seru. Belajar dari pertemuan sebelumnya, kami lebih mengurangi error,” kata Marcus.
“Kami belajar dari kekalahan kemarin di Korea, dan sebelumnya juga sudah beberapa kali bertemu. Kami lebih mempersiapkan segi non teknisnya. Harus siap mental dan lebih yakin. Kalau teknik kan mirip-mirip saja,” ujar Kevin menambahkan.
Dari awal game pertama dimulai, Kevin/Marcus berhasil menyajikan penampilan yang agresif namun tetap memberikan pukulan-pukulan yang variatif. Hal ini terbukti efektif dan mampu menyulitkan pergerakan lawan. Di sisi lain, serangan yang diberikan Boe/Mogensen pun bisa diantisipasi dengan baik oleh Kevin/Marcus.
Selain sukses membawa Kevin/Marcus ke partai puncak, kemenangan ini sekaligus membalas tiga kekalahan beruntun yang diperoleh mereka dari Boe/Mogensen.
Pertemuan terakhir mereka terjadi di babak final Korea Open Superseries 2017, pekan lalu. Saat itu Kevin/Marcus kalah dengan skor 19-21, 21-19 dan 15-21. Secara keseluruhan, rekor pertemuan keduanya masih dipimpin Boe/Mogensen dengan 4-1.
“Senang hari ini bisa menang. Tapi head to head masih kalah banyak, jadi belum bisa dibilang ‘balas dendam’. Nggak nyangka bisa menang dua game, kami pikir akan lebih ramai. Mungkin karena mereka juga sudah capek. Tapi hari ini kami mainnya lagi enak,” ujar Marcus.
Di babak final Kevin/Marcus sudah ditunggu oleh pasangan tuan rumah, Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Dalam dua pertemuan sebelumnya, Kevin/Marcus selalu berhasil memetik kemenangan. Terakhir di India Open 2017, Kevin/Marcus menang 21-16 dan 21-18.
“Yang pasti kami harus tetap fokus, jaga konsentrasi dan tidak boleh overconfident,” kata Kevin mengenai laganya besok (24/9).


