"Di gim kedua saya sempat bermain terburu-buru. Lalu saat tertinggal 10-15 saya mencoba lebih berani mengambil risiko karena kalaupun lepas masih ada gim ketiga. Tapi Alhamdulillah bisa menyusul dan menang," kata Putri kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai laga yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang tersebut.
Secara umum Putri merasa puas dengan performanya di laga pembuka turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 750 ini. Hasil latihan intensif sebelum bertolak ke Tokyo, lanjutnya, membuahkan hasil positif di laga ini. "Saya percaya diri dari hasil latihan selama kurang lebih satu bulan terakhir," ungkapnya.
"Benar-benar kekurangan sebelumnya, pelan-pelan sudah bisa ditutup dan terasa di dalam lapangan. Seperti speed dan kekuatan kakinya sudah mulai bertambah. Belum penuh, tapi sudah ada perubahan positif," Putri, menambahkan.
Selain itu, pebulu tangkis yang juga berprofesi sebagai polisi ini telah mempelajari permainan Nidaira. Pada garis besarnya, kata Putri, permainan tunggal putri asal negeri "Matahari Terbit" tersebut tak jauh berbeda dengan pola yang diterapkannya di pertemuan sebelumnya di babak 16 besar Indonesia Masters 2024. "Jadi saya hanya mengikuti apa strategi yang sudah disiapkan," ujar pemain asal Exist Badminton Club ini.
Di babak 16 besar, Kamis (17/7), Putri bertemu dengan pebulu tangkis tunggal putri Jepang lainnya, Tomoka Miyazaki.


