Hylo Open 2025 - Indonesia Tempatkan Tiga Wakil di Partai Puncak

Jonatan Christie (Humas PP PBSI)
Jonatan Christie (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Saarbrücken | Indonesia meloloskan tiga wakil di final turnamen bulu tangkis Hylo Open 2025 di Saarlandhalle, Saarbrücken, Jerman, Minggu (2/11). Mereka adalah tunggal putra Jonatan Christie, tunggal putri Putri Kusuma Wardani, serta ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.

Pada laga semifinal yang berlangsung pada Sabtu (1/11), Jonatan dipaksa berjuang keras sebelum menundukkan unggulan keempat asal Prancis, Alex Lanier, dengan skor 18-21, 21-19, 21-9. "Pertandingan hari ini cukup roller coaster berjalannya," tanggap pemain yang biasa disapa Jojo ini melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Jojo, sapaannya, mengakui bahwa penampilannya belum sepenuhnya maksimal dalam laga berdurasi 65 menit tersebut. Ia menyebut beberapa strategi yang disiapkan tidak berjalan efektif saat menghadapi permainan Lanier. "Tapi saya mencoba terus, fighting spirit-nya saya tunjukkan, mentalnya untuk tidak mau menyerah dulu. Puji Tuhan, Tuhan bantu dan akhirnya bisa menang," ungkapnya.

Sementara, satu tiket menuju partai puncak di nomor tunggal putri diraih oleh Putri berkat kemenangan atas wakil India, Unnati Hooda, dengan skor 21-7, 21-13 dalam tempo 35 menit. Reza mengungkapkan rasa gembiranya setelah berhasil melangkah ke final, mengingat hasil pada beberapa turnamen sebelumnya belum sesuai harapan. Ia pun berharap dapat menutup penampilannya bersama Sabar pada Hylo Open 2025 dengan meraih gelar juara. 

Di final, Minggu (2/11), unggulan pertama Putri bertemu dengan unggulan kedua asal Denmark, Mia Blichfeldt. Kedua pemain telah mengantongi satu kemenangan dalam dua pertemuan terakhir. Sementara itu, Jojo menghadapi tunggal putra Denmark, Magnus Johannesen, sedangkan Sabar/Reza bertemu dengan pasangan Taiwan, Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi-Lin. Kedua pertandingan tersebut menjadi pertemuan perdana bagi masing-masing wakil "Merah Putih" dengan lawannya. "Di final yang disiapkan pasti kondisinya dan antisipasi kekuatan lawan. Tidak mudah, mereka mempunyai power yang kuat," tanggap Reza.

"Di final akan jadi pertemuan pertama kami dengan pasangan Chinese Taipei itu, semoga kami bisa menerapkan strategi dan pola permainan yang baik," demikian Sabar.