Sabar menjelaskan, mereka sebenarnya unggul di awal gim pertama dan menjelang akhir gim kedua, tetapi keunggulan tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik karena beberapa kali melakukan kesalahan akibat bermain terlalu terburu-buru. "Ada kecerobohan di momen krusial yang membuat lawan bisa bangkit," katanya kepada tim Humas dan Media PP PBSI, setelah laga berdurasi 37 menit tersebut.
"Sangat merugikan pastinya, tapi harus diakui Liang/Wang juga bermain sangat baik hari ini," Sabar, menambahkan.
Sementara, Reza menyatakan, dari segi tempo permainan, terlihat adanya perubahan strategi dari lawan. Wang Chang mulai mempercepat ritme di area depan net ketika mereka tertinggal, yang membuat mereka kesulitan mengimbangi kecepatan tersebut. Alhasil, Sabar/Reza beberapa kali kehilangan inisiatif permainan dan kerap dalam posisi tertekan di hampir sepanjang gim. "Mau coba angkat bola juga malah salah sendiri," tuturnya.
Sabar juga mengungkapkan, mereka telah mengetahui karakter permainan Liang/Wang dan telah menyiapkan antisipasi sejak awal pertandingan. Mereka menyadari, pasangan negeri tirai bambu itu dikenal mampu membalikkan keadaan dengan cepat berkat kualitas servis, pengembalian servis, serta pukulan ketiga yang sangat efektif untuk menekan lawan. "Tapi, ya itu tadi, kami tidak safe mainnya," pungkasnya.


