"Alhamdulillah bersyukur diberikan kelancaran dan kemenangan. Senang bisa kembali ke final," ucap Fajar kepada tim Humas dan Media PP PBSI, setelah meraih kemenngan pada pertandingan berdurasi 40 menit tersebut.
Lebih lanjut Fajar menyatakan, pertandingan melawan Liang/Wang tidak berlangsung mudah. Mereka tertinggal di gim kedua, lalu berupaya keras dalam menjaga fokus dan menekan permainan lawan, agar pertandingan tidak berlanjut ke gim ketiga. "Bermain all out dan menerapkan flick service di poin-poin penting, bisa saja di-fault atau terbaca, tapi saya harus mengambil risiko itu," jelasnya.
Selain itu Fajar juga mengungkapkan, di gim pertama, ia terjatuh cukup keras dan menghantam permukaan lapangan. Meski sempat merasa pusing setelah kejadian tersebut, ia tetap melanjutkan pertandingan hingga akhir. "Seperti pusing dan keliyengan. Setelah ini akan cek ke medis, semoga tidak ada yang serius," katanya.
Sementara, Fikri berpendapat, Liang/Wang adalah pasangan yang sangat tangguh, baik dalam bertahan maupun menyerang. Namun, di gim kedua, ia dan Fajar dapat tampil lebih fokus saat lawan sedikit kehilangan konsentrasi, sehingga mereka dapat menguasai momentum pertandingan. "Peluang ini kami tidak sia-siakan untuk membalikkan keadaan," ujarnya.
Di partai puncak, Minggu (19/10), Fajar/Fikri dijadwalkan bertemu pemenang laga semifinal antara Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang dan unggulan keenam Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India). "Besok calon lawan kami adalah Hoki/Kobayashi atau Satwik/Chirag. Dua-duanya pasangan yang tangguh dan kami belum pernah bertemu sebelumnya. Kami harus tetap fokus, waspada, dan pelajari pertandingan mereka nanti," tanggap Fikri.
Sementara, Fajar berujar, "Saya pernah juara di Denmark Open bersama Rian (Muhammad Rian Ardianto), Fikri juga pernah jadi finalis bersama Bagas (Maulana). Memang atmosfer dan suasana turnamen di sini cukup menyenangkan. Fasilitas Player's Lounge-nya sangat oke dan hotelnya nyambung dengan arena, jadi kami bisa lebih fokus dan nyaman dalam persiapan pertandingan."
