Pemain peringkat ke-8 dunia itu mengawali China Open 2025 di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, dengan kemenangan atas Kaoru Sugiyama. Ia membutuhkan waktu selama 37 menit untuk menundukkan tunggal putri asal Jepang tersebut dengan skor 23-21, 21-9. Meski menang, Jorji, sapaannya, merasa tidak puas dengan performanya. "Bukan hanya tentang hasil, tapi secara permainan sama sekali tidak puas dan tidak senang," tuturnya.
Di babak kedua, Jorji bertemu dengan Lin Hsiang Ti asal Taiwan. Ia kembali mengaku tidak puas dengan penampilannya, meski mampu mengunci kemenangan dua gim untuk kali kedua pada turnamen ini. "Pastinya bersyukur banget bisa kembali ke perempat final mengingat beberapa waktu lalu saya untuk kembali ke latihan saja terasa sangat berat," ungkap pemain asal klub bulu tangkis Mutiara Cardinal Bandung tersebut.
"Tapi saya merasa tidak puas dengan ini," Jorji, menambahkan.
Di babak delapan besar, Jumat (25/7), Jorji bertemu dengan Han, lawan yang sudah tidak asing lagi bagi atlet kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah ini. Kedua pemain sudah bertemu semasa di level junior, tepatnya pada BWF World Junior Championships 2017.
Berdasarkan statistik pertemuan, Han unggul dengan lima kemenangan dalam sembilan pertemuan dengan Jorji. Han, pemain peringkat ke-3 dunia yang kini berusia 25 tahun, meraih kemenangan yang keenam atas Jorji di hadapan publik tuan rumah setelah bertanding selama 34 menit.
Sementara, pelatih tunggal putri pelatnas bulu tangkis Indonesia Imam Tohari menilai, Jorji sejatinya bisa tampil lebih rapi dalam pertemuannya yang kesepuluh dengan Han. Namun, Imam juga mencatat banyak hal positif yang dicapai Jorji, mengingat pemain asuhannya itu absen cukup lama untuk pemulihan vertigo. "Positifnya, insting dia sudah kembali, hanya memang masih banyak mati sendiri, terlalu jor-joran," katanya kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Saya juga harus meningkatkan kelincahan dan fisiknya untuk lebih siap lagi di Kejuaraan Dunia nanti," Imam, menambahkan.
Sebelum para pemain, wasit, dan hakim garis meninggalkan lapangan seusai pertandingan, Jorji justru tetap terduduk di bangku pemain dan meminta perawatan tim medis. Terkait hal tersebut, Imam mengungkapkan, "Tadi memang di akhir pertandingan, Gregoria sempat merasakan sedikit pusing tapi secara keseluruhan kondisinya stabil dan oke."


