Australian Open 2025 - Perebutan Tiket Terakhir ke Hangzhou Kian Meruncing

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Sydney | Perebutan tiket terakhir menuju BWF World Tour Finals 2025 di sektor ganda campuran antara pasangan Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, dan wakil Thailand, Ruttanapak Oupthong/Jhenicha Sudjaipraparat, kian memanas. Kedua pasangan sama-sama menjaga tren kemenangan pada Australian Open 2025, turnamen penentu yang menjadi gerbang terakhir menuju ajang penutup musim di Hangzhou, China, Desember mendatang.

Jafar/Felisha menang dua gim langsung 24-22, 21-14 di babak 16 besar turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 tersebut, atas pasangan Taiwan, Wu Guan Xun/Lee Chia Hsin. "Alhamdulillah bisa menang hari ini tanpa cedera. Tadi main tidak mudah apalagi di gim pertama, start-nya terlalu lambat jadi tertinggal terus," ujar Jafar kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

Gim pertama berlangsung ketat sejak awal, dengan selisih poin tidak pernah lebih dari dua hingga interval saat Wu/Lee memimpin 11-9 dalam enam menit. Usai jeda, pasangan Taiwan itu terus memperlebar jarak menjadi 13-9 dan mencapai keunggulan terbesar pada posisi 15-10. 

Namun, Jafar/Felisha mampu mematahkan momentum lawan dan perlahan bangkit. Bahkan ketika Wu/Lee sudah mengantongi empat game point pada skor 20-16, pasangan Indonesia tersebut menunjukkan ketenangan, menyamakan kedudukan menjadi 20-20, lalu membalikkan keadaan untuk merebut gim pertama dengan kemenangan 24-22 dalam durasi 18 menit.

"Lee Chia Hsin juga banyak menurunkan bola dan membuat kami banyak membuka dan mendapat banyak serangan. Tapi di akhir, kami coba menambah kecepatan dan tidak mau melepas gim itu dan akhirnya bisa mengejar dan membalikkan keadaan," jelas Jafar.

Di gim kedua, Jafar/Felisha membuka perolehan poin dan terus memimpin hingga menutup interval dengan keunggulan 11-8 dalam durasi sembilan menit. Selepas jeda, mereka meningkatkan tempo permmainan dan tampil lebih agresif hingga memperlebar jarak menjadi 15-10. Di pengujung gim, deretan kesalahan Wu/Le, mulai dari pukulan melebar hingga menyangkut di net, membuat Jafar/Felisha mengantongi enam match point pada posisi 20-14. Mereka akhirnya memastikan tiket perempat final setelah memenangi gim kedua dengan skor 21-14.

Di perempat final, Jumat (21/11), Jafar/Felisha bertemu dengan Mathias Christiansen/Alexandra Bøje. Jafar menegaskan, selain melakukan evaluasi dari pertemuan sebelumnya melawan Christiansen/Bøje, ia dan Felisha juga akan meninjau kembali penampilan mereka pada laga hari ini. Menurutnya, banyak hal yang perlu dibenahi untuk menghadapi laga penting pada esok hari. "Kami tidak mau kalah pastinya," tegasnya.

Adapun, Felisha menuturkan, mereka akan fokus pada pemulihan fisik terlebih dahulu agar kembali berada dalam kondisi terbaik. Setelah itu, keduanya melakukan evaluasi pertemuan pertama dengan Christiansen/Bøje ketika kalah pada Korea Open 2025, sekaligus menyiapkan strategi yang lebih tepat sesuai kondisi lapangan di Quaycentre, Sydney, Australia, yang dinilainya berbeda dari sebelumnya. "Tekat dan nekat harus ada, karena ini turnamen terakhir di World Tour 2025 dan kami juga ingin mengejar tiket World Tour Finals," ungkapnya.

Sementara itu, di partai perempat final lainnya, Oupthong/Sudjaipraparat berhadapan dengan pasangan senegara, Phuwanat Horbanluekit/Benyapa Aimsaard.