Kejutan terbesar terjadi di sektor tunggal putra. Dominasi si 'Raja Sirnas' Alamsyah Yunus dilebur Hermansyah. Alamsyah yang kerap mengoleksi gelar juara di setiap Sirnas terpaksa pulang dengan tangan kosong. Ia gagal mempertahankan gelar juaranya usai ditumbangkan Hermansyah di perempat final.

Hermansyah sendiri nyaris membawa pulang dua gelar juara jika saja ia berhasil memenangkan partai final tunggal putra kontra Febriyan Irvanaldi. Pasalnya, duet Hermansyah dengan Senatria di sektor ganda putra berbuah manis. Pasangan ini membawa pulang gelar juara dengan menaklukkan juara Sirnas Manado, Chrisna Adi/Ridho Akbar di partai puncak.

Hal menarik lainnya di sektor ganda putrab adalah sepak terjang pasangan asal Malaysia, Jagdish Singh Dhanoa Al. Kuldip Singh/Roni Tan Wee Long. Menjadi satu-satunya wakil negara asing yang lolos ke semifinal, performa mereka patut diapresiasi. Jagdish/Roni berhasil melaju ke semifinal dengan menumbangkan para unggulan. Diantaranya unggulan ketiga, Kenas Adi Haryanto/Seiko Wahyu Kusdianto di babak dua dan Hidayat Setiawan/Joko Aji Darmawandi di perempat final.

Di sektor ganda putri, Devi Tika Permatasari/Keshya Nurvita Hanadia yang merupakan langganan juara Sirnas harus tersingkir di semifinal. Unggulan pertama ini menyerah 21-19 dan 21-19 di tangan pasangan Aris Budiharti/Ery Octaviani. Podium tertinggi ganda putri menjadi milik pasangan yang baru saja berduet, Dian Fitriani/Nadya Melati usai membekuk Aris/Ery dengan skor 21-19 dan 22-20 di final.

Predikat juara Sirnas Medan disandang Tike Arieda Ningrum di sektor tunggal putri. Ia kembali naik podium setelah terakhir kali menjuarai Sirnas di Bandung, Mei 2012 silam. Sementara, 'Ratu Sirnas' Febby Angguni absen berpartisipasi kali ini karena mengikuti kejuaraan bulutangkis di Belgia.  

Kemunculan para juara baru ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi peserta lainnya. Apapun bisa terjadi di karpet hijau. Siapapun bisa menjadi juara dengan semangat dan kerja keras. Sampai jumpa di seri Sirnas berikutnya!