Seleknas PBSI 2025 - PBSI: Ganda Putra Kandidatnya Cukup Banyak

Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi pelatnas PBSI Eng Hian menyatakan, penampilan dan kondisi para atlet yang ikut Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2025 lebih baik. Dari segi potensi, ada secercah harapan, baik dari postur tubuh, kekuatan individu, kecepatan, serta kekuatannya.

"Beberapa sektor ada yang terlihat lebih baik potensinya seperti di ganda putra yang kandidatnya cukup banyak dan bisa bersaing di level internasional," kata pria yang akrab disapa Didi ini, melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Sabtu (15/2).

Pada Seleknas PBSI 2025, para pebulu tangkis asal PB Djarum menguasai partai puncak dengan menempatkan enam wakil di empat nomor. Dua di antaranya merupakan laga final sesama wakil PB Djarum, yaitu tunggal putri dan ganda putri. Sementara, sektor tunggal taruna putra mempertemukan Dendi Triansyah asal Mutiara Cardinal Bandung dengan Muhamad Yusuf (PB AIC Kota Bekasi).

Lalu di nomor ganda taruna putra mempertemukan unggulan teratas Dexter Farrell/Wahyu Agung Prasetyo (Exist Badminton Club) dengan unggulan kedua Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan (PB Djarum).

Sementara, pemain ganda PB Djarum, Bernadine Anindya Wardana, yang bermain rangkap pada Seleknas PBSI 2025, berjaya di sektor ganda putri bersama Nahya Muhyifa serta sektor ganda campuran dengan Kenzie Yoe. "Untuk Bernadine yang memenangi dua sektor nantinya di pelatnas akan tetap bermain rangkap, hanya untuk sektor mana yang akan ditempati Bernadine nanti akan diputuskan," jelas mantan pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia ini.

Para juara Seleknas PBSI 2025, selain Bernadine, Kenzie, dan Nahya, adalah Muhamad Yusuf (PB AIC Kota Bekasi), Dalila Aghnia Puteri (PB Djarum), serta Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan (PB Djarum). Mereka secara otomatis masuk ke gerbang pelatnas Cipayung. "Setelah ini akan ada tes lanjutan untuk mengukur karakter dan kapasitas para atlet yang akan masuk pelatnas termasuk juga tes kesehatan dan tes fisik yang akan digunakan sebagai rapor atlet ketika mereka masuk ke pelatnas," papar Eng Hian.

"Di samping itu akan ada beberapa atlet yang masuk dalam pantauan Tim Pemandu Bakat dan akan dilibatkan dalam tes lanjutan," tambahnya.

Para atlet pantauan dan atlet yang lolos ke pelatnas PBSI akan melakoni sejumlah tes seperti tes fisik, tes kesehatan, dan tes psikologi di Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta, 16-22 Februari.