Polytron Superliga Junior 2025 - Tetap Ada Peluang di Persaingan Ketat

Kennedy Prince Lumoindong (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Kennedy Prince Lumoindong (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Superliga Junior ‐ Created by EL

Kudus | Berbagai klub bulu tangkis di Tanah Air datang ke Kota Kudus, Jawa Tengah, untuk bersaing pada Polytron Superliga Junior 2025, 15-21 September. Tak sedikit di antara klub tersebut yang menempuh ratusan kilometer demi bisa bertarung di GOR Djarum untuk merebut titel juara kejuaraan beregu tersebut.

Di sektor putra, terdapat 12 klub yang bertarung merebut gelar juara, yaitu Taqi Arena asal Bandung, Champion Kudus, PB Victory (Bandung), Istimewa Badminton Club (Yogyakarta), Champion Kebumen, JRBC Champion (Surabaya), Jaya Raya Solo, Champion Klaten, PB Arista (Semarang), PB Talenta (Manado), serta Champion Jepara dan Altrec (Semarang).

Adapun di sektor putri, terdapat 10 klub yang berpartisipasi, yaitu Champion Klaten, KAYP1 Champion Academy (Bogor), PB Bayu Kencana (Pasuruan), PB Arista (Semarang), Champion Kebumen, Istimewa Badminton Club (Yogyakarta), Taqi Arena (Bandung), Champion Kudus, Jaya Raya Solo, dan PB Victory (Bandung).

Kepala Pelatih PB Talenta Manado Gerald Rondonuwu menyambut gembira adanya kategori U13 dan U15 pada Polytron Superliga Junior 2025. Selain dapat menambah jam terbang atlet-atlet binaannya, ajang ini juga menjadi momen bagi para pemain mengukur kemampuan dan teknik yang telah diasah saat berlaga melawan atlet-atlet muda dari berbagai daerah di Indonesia.

"Turnamen ini bagus untuk diikuti karena dengan format beregu dan adanya sistem grup sebelum masuk semifinal, pemain-pemain kami punya kesempatan main lebih banyak, dibanding dengan turnamen individu yang ketika kalah langsung pulang. Tentunya jam terbang pemain kami jadi semakin tinggi. Ini yang membuat kami rela datang jauh-jauh dari Manado ke Kudus," jelas Gerald melalui siaran pers Polytron Superliga Junior 2025.

Berstatus unggulan keempat di sektor U-13 putra, hingga Selasa (16/9), atlet PB Talenta telah merasakan kerasnya perebutan poin di fase grup. Unggul di partai pembuka atas PB Champion Jepara, skuad asal Manado ini justru kalah di tangan Jaya Raya Solo. Hasil tersebut membuat PB Talenta berada di posisi 4 Grup B. Asa melaju ke babak empat besar masih terbuka lebar, selama anak-anak asuhan Gerald tersebut bisa mengatasi tiga pertandingan selanjutnya melawan PB Champion Klaten, PB Arista Semarang, dan Altrec Semarang.

Sementara, di sektor U-13 putri, atlet-atlet binaan PB Taqi Arena memetik hasil gemilang dalam dua pertandingan awal fase grup. Di partai pembuka Senin (15/9), skuad asal Kota Kembang ini berhasil mengalahkan Jaya Raya Solo. Mereka kembali memetik hasil positif pada laga kedua, saat bertemu klub asal Bandung lainnya, PB Victory.

Manajer Tim Taqi Arena Bandung Abrar Kharim Sastra meluapkan rasa syukur atas performa apik anak asuhnya hingga hari kedua Polytron Superliga Junior 2025. Selain itu, ia menilai hadirnya kategori U-13 menjadi euforia yang harus dimanfaatkan oleh berbagai klub lokal untuk mengasah para pemain dalam pertandingan format beregu. Alhasil, Taqi Arena Bandung mengirimkan skuad putra dan putri di kategori tersebut guna memberikan pengalaman bertanding bagi para atlet binaan. "Kami melihat adanya kategori U-13 ini sangat positif bagi pengembangan atlet-atlet usia dini yang memang membutuhkan pertandingan beregu. Dengan bertanding di format ini, pemain memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibanding bermain individu," ujarnya.

"Ini berguna untuk pembentukan mental dan karakter mereka. Sehingga kami berharap, di tahun-tahun mendatang, Polytron Superliga Junior tetap menghadirkan U-13," demikian Abrar.