Pada pekan lalu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian mengungkapkan, Rinov masih di pelatnas dan tetap menjalani rutinitas latihan dengan Pitha. "Sejauh ini kita lihat Rinov dan Mentari masih berlatih normal," tuturnya kepada sejumlah wartawan, termasuk Djarum Badminton, di Cipayung, Jakarta.

Eng Hian berpendapat, dibutuhkan kebijakan dari pelatih jika seorang pemain, semisal, meminta waktu untuk berdiskusi dengan keluarga guna menyelesaikan permasalahan pribadi. "Itu kembali lagi ke kebijakan pelatih dan itu adalah salah satu program dari pelatih dalam meningkatkan performa atlet, salah satunya memberikan waktu untuk bisa diskusi komunikasi dengan keluarga," jelasnya.

Namun, lanjutnya, target, performa, serta pencapaian atlet, tetap menjadi prioritas utama induk organisasi olahraga pukul bulu tersebut. Di sisi lain, pertimbangan pelatih dalam menentukan turnamen yang akan diikuti Rinov/Pitha menjadi perhatian PP PBSI. "Dengan kapasitas Rinov/Mentari, kan, nggak mungkin kita ngomong mereka di level 100. Di level 500 kita harapkan dengan masa mereka di pelatnas. Itu, kan, pencapaiannya paling nggak (level) 500 (bisa menembus) semifinal, final, atau juara," ujarnya.

"Tapi kalau tidak ada pencapaian, ya pelatih ya bagaimana tanggung jawabnya," Eng Hian, menambahkan.

Pada Indonesia Open 2025, Rinov/Pitha tersingkir di babak pertama. Mereka kalah dari wakil Singapura, Hee Yong Kai Terry/Jin Yu Jia, setelah bertarung tiga gim 21-9, 17-21, 19-21. Sepekan sebelumnya, Rinov/Pitha juga terhenti di babak 32 besar Singapore Badminton Open 2025.

Prestasi terbaik pasangan berperingkat ke-31 dunia itu pada paruh pertama musim kompetisi tahun ini ialah perempat final Badminton Asia Championships 2025. Nah, bagaimana kelanjutan Rinov/Pitha pada paruh kedua? Kabar baru yang muncul di berbagai media massa, nama mereka tidak ada dalam daftar peserta Japan Open 2025 dan China Open 2025.