"Servisna ka luhur"

Hary Susanto & Leani Ratri Oktila (Foto: @asianparalympic)
Hary Susanto & Leani Ratri Oktila (Foto: @asianparalympic)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | "Servisna ka luhur," lantang teriakan Ukun Rukaendi, atlet tunggal putra para bulu tangkis SL3, ke Hary Susanto, ganda campuran yang tengah berlaga bersama Leani Ratri Oktila melawan ganda campuran Prancis, Lucas Mazur/Faustine Noël. Rupanya, ada andil bahasa Sunda yang nyaring disuarakan Ukun dari luar lapangan, dalam memuluskan langkah Hary/Leani untuk meraih medali emas bagi Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.

Saran dari Ukun itu dilontarkan saat Hary bersiap melakukan servis dan mengarahkan kok ke pada Noël. Teriakan dalam bahasa Sunda tersebut memiliki arti, "Servisnya ke atas."

"Hary mengikuti saran tersebut. Ia mengangkat kok tinggi untuk mengarahkan ke sisi belakang area permainan lawan," lapor Kompas.id, Kamis (9/9).

"Saran itu manjur. Noël kesulitan menjangkau kok. Pukulannya terlalu pelan. Leani yang telah bersiap di depan net dengan mudah menempatkan kok ke sisi depan area permainan lawan yang kosong," dikutip dari artikel yang diberi judul "Ada Andil Bahasa Sunda di Balik Medali Emas Paralimpiade untuk Indonesia" itu.

Meski menang dua gim langsung 23-21, 21-17, Hary/Leani mendapat perlawanan sengit dari Mazur/Noël.

Ukun, 51 tahun, yang tersingkir di babak penyisihan grup, beralih menjadi suporter dadakan bagi rekan-rekannya. Mengenai saran untuk Hary, yang bersama Leani harus berjuang keras menaklukkan Mazur/Noël, menurut Ukun sudah dibahas bersama sebelum pertandingan. Namun, Ukun memperkirakan Hary/Leani terlalu fokus di lapangan. "Saya cuma membantu mengingatkan," ujarnya.

Tim para bulu tangkis Indonesia menyumbangkan dua emas, dua perak, dan dua perunggu pada ajang olahraga yang empat tahun sekali tersebut.

Saat ini Ukun bersama sejumlah atlet Paralimpiade asal Indonesia lainnya tengah menjalani karantina di kawasan Kuningan, Jakarta. Mereka dijadwalkan kembali ke daerah masing-masing pada pekan depan.