"Pertama kali merasakan melawan senior sekaligus idola. Saya belajar bagaimana bisa dia lebih bisa membalikkan pikiran ketika tertekan, lebih bisa konsisten jaga fokus, serta bisa lebih menikmati suasana dan kondisi di lapangan," ujar Alwi kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai laga yang digelar di Suwon Gymnasium, Suwon, Korea Selatan tersebut.
Laga ini langsung dimulai dengan pertarungan ketat, tetapi Jojo mampu menjauh 10-6 dan menutup interval dengan keunggulan 11-7. Seusai rehat, Alwi meningkatkan tempo hingga menyamakan skor 12-12, 14-14, dan 16-16. Dalam duel ketat itu, ia merebut tiga poin beruntun untuk unggul 19-16 sebelum menutup gim pertama dengan kemenangan 21-18 dalam 27 menit.
Gim kedua kembali menyajikan pertarungan sengit. Meski beberapa kali kewalahan menghadapi smes menyilang mematikan dari Alwi, Jojo tetap tenang dan menutup interval dengan keunggulan 11-9. Selepas jeda, ia semakin percaya diri dan berhasil memperlebar jarak hingga 13-9.
Alwi beberapa kali melakukan kesalahan sendiri, mulai dari pengembalian yang tersangkut di net hingga pukulan yang melebar. Jojo memanfaatkan situasi ini untuk menekan dan menutup gim kedua dengan kemenangan 21-14, memaksa laga berlanjut ke gim ketiga.
Di gim penentuan, Jojo unggul 11-10 saat interval lalu melesat 16-10. Alwi sempat mendekat 13-16, tetapi Jojo tetap menguasai jalannya laga dan memastikan kemenangan 21-15. "Cukup senang bisa ke semifinal Super 500 pertama kali, tapi belum puas pastinya," ujar Alwi.
"Masih banyak target-target yang mau dicapai dan saya akan terus memperbaiki diri, meningkatkan performa," pungkasnya.


