"Lawan bermain sangat confident, nothing to lose, tanpa beban dan beberapa kali serangan-serangan dari lawan tidak dapat kami kembalikan," papar Fajar melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Gim kedua kami berusaha untuk menguasai bola depan dan akhirnya kami bisa menang cukup jauh," tambahnya.
Di gim penentu, kedua pasangan terlibat saling kejar-mengejar poin hingga menjelang pengujung akhir pertandingan. Hung/Lui mampu keluar dari tekanan Fajar/Rian dan mengantongi empat match point. Namun, Fajar/Rian dapat menciptakan setting dan berhasil meraih kemenangan. "Kami sebenarnya sudah pasrah, tetapi kami masih mau terus mencoba. Salah satunya dengan flick service ke pemain yang tinggi, itu bisa dapat dua poin," ungkapnya.
"Terus saya juga banyak di depan dan Rian di belakang, jadi tidak banyak memberikan ruang untuk lawan menyerang di poin-poin kritis," Fajar, menambahkan.
Sementara, Rian menilai, pertandingan di babak pertama Kejuaraan Dunia 2025 ini merupakan laga pertama sejak kali terakhir mereka bertanding bersama pada Indonesia Open 2025. Banyak hal yang hilang dalam laga ini, dan mereka harus beradaptasi cepat untuk mengembalikan atmosfer pertandingan. "Touch dan suasana pertandingannya masih belum dapat, karena tetap beda antara pertandingan dan latihan. Saya berharap setelah pertandingan ini performa saya bisa lebih baik lagi," tanggapnya.
Di babak 16 besar, bertemu dengan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi asal Jepang. "Ke depannya, lawan siapa pun, kami harus fight dan tidak boleh lengah karena kejutan sangat bisa terjadi di kejuaraan ini. Saya berharap setelah kemenangan krusial ini, kami bisa bermain lebih baik lagi," demikian Fajar.


