Menghadapi Tanongsak, Bayu sebenarnya sudah mengantisipasi pola permainan spekulatif lawan. Bayu juga mengaku cukup mempelajari pola permainan lawan. Sayang ia rupanya belum mampu mengatasi unggulan dua belas turnamen tersebut. Bayu kalah 10-21 dan 18-21.
“Di game pertama saya terlalu meladeni permainan lawan. Terus finishing-nya yang seharusnya mati, malah out atau nyangkut di net. Terus di game kedua, saya sebenarnya sudah memegang permainan lawan, tapi saya kurang fokus di poin 15-15. Dan lawan langsung mempercepat permainan. Sayanya kaget dan langsung hilang tiga poin,” kata Bayu.
Meskipun kalah, namun atlet besutan PB Djarum Kudus itu mengaku sudah merasakan kemajuan dari segi teknik dan fisiknya.
“Walaupun kalah, saya merasa ada kemajuan dari diri saya. Dari segi teknik dan fisik sudah ada kemajuan. Tinggal strategi dan fokus di lapangan yang harus ditingkatkan. Tapi ya tetap masih banyak yang harus dibenahi,” jelas Bayu.


