BWF WTF 2025 - Pengukuhan Dominasi An Se Young dan Kim/Seo

Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Djarum Badminton/Edward Luhukay)
Internasional ‐ Created by EL

Hangzhou | Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyebut, Kento Momota kini memiliki "teman baru" dalam buku rekor, setelah catatan 11 gelar dalam satu musim miliknya disamai An Se Young. Atlet Korea Selatan itu menjadi tunggal putri pertama yang mencapai prestasi tersebut, disusul rekan senegara An, Kim Won Ho/Seo Seung Jae, yang juga mengoleksi gelar ke-11 pada musim 2025, dengan Seo bahkan menambah satu gelar individu lainnya.

Para pebulu tangkis "Negeri Ginseng" mendominasi podium juara BWF World Tour Finals 2025, Minggu (21/12) di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Xiacheng, Hangzhou, China. Selain An dan Kim/Seo, gelar juara ganda putri diraih oleh Baek Ha Na/Lee So Hee, yang mengulangi prestasi serupa mereka pada edisi 2024.

Kim/Seo tampil dominan pada partai puncak melawan pasangan tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang. Meski mendapat perlawanan hingga pertengahan gim pertama, Kim/Seo dapat menguasai permainan di semua lini. Pada gim kedua, Liang/Wang tertinggal jauh dalam perolehan poin, sementara Kim/Seo mampu menjaga momentum hingga memastikan kemenangan straight games 21-18, 21-14. "Ini adalah momen yang tidak akan pernah terulang lagi, jadi kami menghargai setiap momennya," kata Seo, dikutip dari laman BWF.

"Kami akan terus berupaya meningkatkan performa untuk tahun 2026," tambahnya.

Sementara itu, dua tahun lalu pada turnamen yang sama, An memiliki peluang untuk memecahkan rekor, tetapi kesempatan itu melayang di babak empat besar. Saat menghadapi Tai Tzu Ying asal Taiwan, An unggul 19-10 di gim ketiga, tetapi sebuah kesalahan tak terduga menghentikan langkahnya untuk mencatat sejarah.

Tahun ini, An tak mengulangi kesalahannya. Pada laga final melawan tunggal putri tuan rumah, Wang Zhi Yi, pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi dan penuh tekanan. Wang tampil tangguh, menguji ketahanan fisik dan mental An sepanjang dua gim pertama. Namun, pada gim penentu, An mulai menunjukkan dominasinya, meski mengalami kram kaki di pengujung gim ketiga. Pemain kelahiran Gwangju itu akhirnya menuntaskan laga selama 96 menit dengan kemenangan 21-13, 18-21, 21-10.

"Pertandingan yang sangat melelahkan. Menjelang akhir, kaki saya terasa sakit setiap kali mendarat, tetapi saya tetap bertahan sampai akhir," tuturnya.

Peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu menyatakan sangat senang mampu menyelesaikan pertandingan dengan hasil yang luar biasa. Ia menyebut, kerja keras yang dijalaninya mulai membuahkan hasil dan bertekad untuk terus berjuang demi meraih lebih banyak rekor.