BWF WTF 2025 - Konsistensi Jadi Fokus Utama Jafar/Felisha

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Hangzhou | Ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, mencatatkan satu kemenangan dari tiga laga pada debut mereka pada BWF World Tour Finals (WTF). Menilik performa dan hasil dari tiga pertandingan melawan pasangan-pasangan elite dunia tersebut, Felisha menilai, konsistensi, terutama dalam menghadapi poin-poin kritis, menjadi fokus utama yang perlu dibenahi oleh mereka.

"Evaluasi terbesar menurut saya adalah konsistensi, terutama saat menghadapi pasangan-pasangan top four. Dari segi permainan, sebenarnya kami bisa mengimbangi, tetapi di poin-poin akhir sering kali konsistensinya menurun sehingga lawan bisa langsung menjauh," papar Felisha melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Jumat (19/12).

Atlet bulu tangkis berusia 20 tahun itu mengungkapkan, persoalan konsistensi kerap berulang sejak awal musim kompetisi tahun ini. Terutama saat mereka berhadapan dengan pasangan-pasangan yang berada di peringkat empat besar dunia. "Jadi, bagi saya, konsistensi di momen-momen krusial itu yang harus jadi fokus evaluasi utama," katanya.

Pasangan muda "Merah Putih" itu mengawali BWF WTF 2025 di fase penyisihan Grup B dengan kekalahan. Bertanding di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Xiacheng, Hangzhou, China, mereka kalah dua gim 18-21, 16-21 dari wakil tuan rumah yang juga pasangan unggulan kedua, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.

Pada pertandingan berikutnya, mereka dipaksa mengakui keunggulan pasangan Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei. Pasangan peringkat ke-10 dunia itu kalah tiga gim 21-17, 14-21, 15-21. Mereka akhirnya meraih kemenangan saat berhadapan dengan ganda campuran Malaysia, Goh Soon Huat/Lei Shevon Jemie, yang berakhir dengan skor identik 21-17, 21-17. "Saya cukup senang bisa tampil di World Tour Finals. Ini debut pertama kami, jadi rasanya sangat senang dan bersyukur bisa merasakannya," tanggap Jafar.

Jafar mengakui hasil akhir yang diraihnya bersama Felisha belum sesuai harapan, setelah mereka tersingkir di fase grup. Namun, pemuda berusia 22 tahun itu memilih menerima hasil tersebut dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi serta pelajaran berharga. "Semoga ke depannya kami bisa lebih kuat lagi, terutama untuk tahun depan," pungkasnya.