BWF WTF 2025 - Jafar: Akhirnya Bisa Menang Juga

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Hangzhou | Ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, akhirnya mencicipi kemenangan perdana pada BWF World Tour Finals 2025 setelah menghentikan perlawanan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie asal Malaysia, dalam laga terakhir fase penyisihan Grup B. Meski menang, Jafar mengakui, ia dan Felisha belum mampu menampilkan permainan terbaik mereka pada laga tersebut.

"Alhamdulillah, pertama-tama bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera, sekaligus meraih kemenangan pertama kami di World Tour Finals 2025. Akhirnya bisa menang juga," kata Jafar kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

Dalam laga yang digelar di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Xiacheng, Hangzhou, China tersebut, Jafar/Felisha menang dua gim langsung 21-17, 21-17 dalam tempo 34 menit. "Dari segi permainan, mungkin belum bisa dibilang yang terbaik. Lawan juga cukup banyak melakukan kesalahan sendiri, begitu juga kami," tanggapnya.

"Jadi, kami lebih fokus untuk mengontrol permainan. Namun, secara keseluruhan, ini memang belum permainan terbaik dari kami hari ini," Jafar, menjelaskan.

Paruh awal gim pertama berlangsung ketat dengan selisih poin tak lebih dari dua poin. Jafar/Felisha unggul 11-8 pada interval usai smes menyilang Goh jatuh di luar lapangan. Momentum tersebut berlanjut selepas jeda dengan enam poin beruntun untuk memimpin 13-8, lalu Jafar/Felisha mengantongi lima game point pada skor 20-15 dan menutup gim pertama 21-17 dalam tempo 14 menit.

Di gim berikutnya, pasangan muda "Merah Putih" itu tampil agresif dengan unggul 5-0 dan tetap memimpin 11-4 saat interval. Dominasi mereka berlanjut hingga unggul 15-5, tetapi Goh/Lai bangkit dan memangkas jarak menjadi 17-18. Jafar/Felisha mampu meredam tekanan lawan dengan merebut dua poin beruntun untuk mengamankan tiga match point pada skor 20-17, lalu memastikan kemenangan gim kedua dengan skor 21-17.

"Tadi saat sudah unggul cukup jauh, kami sempat sedikit mengubah pola permainan dan cenderung lebih bertahan. Padahal, poin-poin justru banyak kami dapat ketika bermain menyerang tanpa terlalu banyak lob," tanggap Felisha.

Ia menilai, Goh/Lai adalah pasangan sarat pengalaman yang memiliki beragam cara untuk meraih poin dan tetap memberikan perlawanan, meski tertinggal cukup jauh dalam perolehan poin. "Menurut saya, hal seperti itu wajar terjadi dalam pertandingan, tetapi memang sebaiknya tidak sampai terulang. Ke depan ini akan jadi bahan evaluasi agar tidak terjadi lagi," pungkasnya.