(Djarum Sirnas Kalimantan Selatan Open) Amri/Pia Tambah Koleksi Gelar Juara

Amri Syahnawi/Pia Zebadiah Bernadet (PB Jaya Raya) mengembalikan shuttlecock.
Amri Syahnawi/Pia Zebadiah Bernadet (PB Jaya Raya) mengembalikan shuttlecock.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Banjarmasin | Pasangan PB Jaya Raya Jakarta, Amri Syahnawi/Pia Zebadiah Bernadet sukses merebut gelar juara ganda dewasa campuran Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Kalimantan Selatan Open 2019 setelah memenangi pertarungan sengit kontra wakil PB Berkat Abadi Banjarmasin, Agripina Primarahmanto Putera/Meirisa Cindy Sahputri dengan skor 25-23, 20-22 dan 21-14 pada laga final yang berlangsung di GOR Berkat Abadi, Banjarmasin, Sabtu (3/8).

Hasil manis ini sekaligus menjadi gelar kedua bagi Amri/Pia di sepanjang 2019. Sebelumnya, mereka berhasil merebut podium tertinggi di ajang Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Sumatera Selatan Open 2019, April lalu. “Pastinya senang bisa juara lagi. Mudah-mudahan kalau hasilnya terus seperti ini bisa terus lanjut,” ujar Amri Syahnawi kepada Djarumbadminton.com.

Gelar juara ini mampu diraih Amri/Pia lewat pertarungan yang berlangsung selama 61 menit. Berjalan ketat dari awal hingga akhir permainan, Amri mengaku sudah memperkirakan akan mendapatkan perlawanan sengit dari wakil tuan rumah. “Pastinya sudah nyangka dari awal bakal ketat seperti ini. Ini pertandingan yang cukup melelahkan juga,” katanya.

“Jujur, sebetulnya saya cukup terganggu dengan gaya permainan lawan. Saya sempat terbawa emosi juga. Tapi saya berusaha tetap fokus pada pertandingan. Selain itu saya juga terus diingatkan Kak Pia dan pelatih untuk tidak terganggu,” tutup Amri.

Sementara itu, Pia Zebadiah Bernadet mengaku puas bisa kembali membawa pulang gelar juara untuk kedua kalinya bersama Amri di tahun ini. Menurutnya, sebagai pemain yang lebih senior, sudah sepatutnya ia memberikan masukan dan mengingatkan Amri bila fokusnya terganggu dengan gaya permainan lawan.

“Ya ini gelar kedua di tahun ini, pastinya senang. Di pertandingan tadi saya harus lebih sabar dan terus mengingatkan Amri untuk fokus ke permainannya. Kalau sama-sama tidak sabar, mungkin nggak akan bisa seperti ini. Saya pribadi sudah terbiasa dengan tekanan di lapangan dan menghadapi gaya permainan lawan yang seperti itu. Tapi saya terus berusaha untuk menenangkan Amri supaya tidak terpancing,” jelas Pia.