PPKM Level 4 Diperpanjang, Pelatnas PBSI Tidak Gelar Upacara Bendera

Pelatnas PBSI saat menggelar upacara bendera 17 Agustus tahun lalu. (Foto: PP PBSI)
Pelatnas PBSI saat menggelar upacara bendera 17 Agustus tahun lalu. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini, Pemusatan Latihan Nasional Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (Pelatnas PBSI) tidak menggelar upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. Upacara yang biasanya digelar di lapangan kompleks Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur itu, harus absen karena himbauan pemerintah dan diperpanjangnya status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 4 di Jawa dan Bali.

“Setelah berkonsultasi dengan ketua umum, ketua harian dan rekan-rekan yang lain, maka tahun ini kami memutuskan untuk tidak menggelar upacara peringatan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Pelatnas Cipayung. Ini sesuai dengan arahan pemerintah untuk tidak membuat kerumunan orang dalam rangka perjuangan kita keluar dari pandemi Covid-19, juga karena PPKM yang diperpanjang di Jakarta,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI, Edi Sukarno dalam siaran pers yang diterima Djarumbadminton.com.

“Tapi kami sudah menginstruksikan kepada seluruh elemen yang ada di Pelatnas PBSI, baik itu pemain, pelatih, pengurus maupun karyawan untuk tetap mengikuti upacara di Istana Negara melalui virtual,” lanjutnya menambahkan.

Edi juga mengatakan, selain upacara, PBSI juga meniadakan perlombaan-perlombaan seperti balap karung, lomba makan kerupuk, dan tarik tambang yang biasa rutin digelar setiap tanggal 17 Agustus. Dengan tidak adanya upacara dan perlombaan, para atlet tetap menjalankan latihan seperti biasa.

“Seperti yang sudah disampaikan ketua umum sebelumnya, bahwa kita tidak bisa banyak berleha-leha. Jadi hari ini para atlet tetap menjalani latihan seperti biasa untuk persiapan turnamen ke depan. Ada Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber paling dekat,” katanya.

“Tapi tadi saat penaikan Sang Saka Merah-Putih dan lagu Indonesia Raya berkumandang, mereka serentak menghentikan aktivitas dan mengambil sikap sempurna. Sebagai bentuk penghormatan pada negara,” sambungnya.

Sementara itu, pemain ganda campuran indoensia, Gloria Emanuelle Widjaja berharap, momentum 76 tahun Kemerdekaan RI ini bisa menjadi tonggak untuk merdekanya negara ini dari wabah virus korona. “Saya berharap di hari ulang tahun ke-76 Kemerdekaan RI ini bisa melihat kasus positif Covid-19 di Tanah Air menurun dan keterisian kamar di rumah sakit sudah mulai kosong,” ujar Gloria.

“Merdeka untuk kita, merdeka juga untuk para tenaga kesehatan. Ayo berjuang bersama dan mudah-mudahan kita bisa menang dari kesulitan ini. Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh,” tandasnya.