Persaingan di Tunggal Putra Ketat, Shesar Tak Mau Disusul Juniornya

Selebrasi Shesar Hiren Rhustavito (Indonesia).
Selebrasi Shesar Hiren Rhustavito (Indonesia). (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Di bawah kepelatihan Hendri Saputra, sektor tunggal putra Indonesia perlahan mulai mengalami kebangkitan, terutama dalam hal prestasi. Sejauh ini, nama-nama beken seperti Anthony Sinisuka Ginting (6), Jonatan Christie (7) dan Shesar Hiren Rhustavito (18) masih menjadi tiga tunggal putra andalan Indonesia di berbagai kejuaraan, tak terkecuali untuk putaran final Piala Thomas dan Uber 2020, Oktober mendatang.

Meski begitu, Shesar mengatakan bila persaingan di sektor tunggal putra sangatlah ketat, terutama dari para pemain muda. Secara usia, Shesar memang lebih senior ketimbang Anthony dan Jonatan. Tapi bila melihat ranking dunia, dia harus mengakui keunggulan dua kompatriotnya itu.

“Kalau saya sih menjadikan itu (peringkat dunia) motivasi tersendiri, jadi jangan mau kebalap sama yang di bawah-bawah (junior). Di sini kita saling bersaing untuk maju bareng-bareng. Itu bagusnya, persaingannya sehat,” kata Shesar Hiren Rhustavito dalam program ngobrol bareng atlet bersama PP PBSI.

“Harapan untuk tunggal putra yang pasti harus maju. Semoga saja di antara kami bisa jadi Juara Dunia, juara Olimpiade atau juara di turnamen bergengsi lainnya. Ya kalau bisa semuanya,” lanjutnya menambahkan.

Sebagai atlet, Shesar tentu pernah mengalami pasang surut prestasi. Bagi pebulutangkis 26 tahun itu, diri sendiri menjadi sosok yang paling berjasa dalam perjalanan kariernya. “Sosok yang paling berjasa jelas datang dari dalam diri kita sendiri. Kalau dari diri sendiri nggak ada kemauan untuk bangkit, gimana bisa dengar dari orang lain,” tegasnya.

Dalam bincang-bincang virtual yang berlangsung di Instagram PP PBSI selama hampir satu jam itu, Shesar mengungkapkan bila dirinya ingin seperti Hendra Setiawan yang bisa menjadi panutan baik di dalam maupun luar lapangan. “Targetnya sih banyak, tapi target terbesar saya adalah bisa jadi panutan dan bisa berbagi ilmu sama yang lain. Jadi nggak cuma sekadar prestasi, tapi di luar lapangannya juga bagus,” tuturnya.

Shesar juga menceritakan bila dia sering mengikuti latihan bersama sektor ganda putra. “Saya suka ikut latihan sama sektor ganda (putra). Biasanya bareng Rian (Ardianto) dan Fajar (Alfian). Kalau saya bisa main double, saya mau pasangan sama Koh S (Hendra Setiawan). Saya pengen merasakan dikasih tahu sama seorang legend-nya Indonesia. Pasti ada rasa kayak seneng dan bangga gitu,” bebernya.

Sebagai penutup perbincangan, tunggal putra asuhan PB Djarum Kudus itu mengaku punya keinginan untuk menjadi seorang pelatih bila kelak dia pensiun. “Saya pengen jadi pelatih kalau pensiun. Pengen jadi pelatih tunggal putri, biar lebih maju lagi prestasinya,” tutup Shesar.