Menembus Pelatnas

Jason Christ Alexander (Djarum Badminton)
Jason Christ Alexander (Djarum Badminton)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Cukup lama Verrell Yustin Mulia merebahkan badan di atas karpet hijau Lapangan 1, arena laga final Ganda Taruna Campuran Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2022, Rabu (21/12) petang, di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta. Ia seolah tak berdaya untuk berdiri lantaran tak kuat menahan rasa letih. Namun, dalam benaknya ada juga perasaan gembira usai menang dan menjadi juara bersama pasangannya, Priskila Venus Elsadai alias Elsa. Tiket masuk pelatnas akhirnya di tangan, setelah setahun silam keduanya gagal menembus gerbang Cipayung.

Verrrell mencatatkan "gelar ganda" di Seleknas PBSI 2022 yang berlangsung pada 19-21 Desember. Pada partai pembuka yang mempertandingkan nomor Ganda Taruna Putra, ia bersama Nikolaus Joaquin sukses mengemas kemenangan dan keluar sebagai juara. "Puji Tuhan, bisa menang dan juara seleknas," kata Verrell, mengucap syukur.

"Kini di kesempatan kedua berhasil dan saya pun masuk pelatnas," Verrell, menambahkan.

Nikolaus paham betul, Seleknas PBSI 2022 adalah peluang terakhir bagi Verrell, rekan satu klubnya di PB Djarum, untuk masuk pelatnas. Sebelum bertanding di partai puncak melawan Alif Fajdary/Yordan Alexander Gunawan dari Daihatsu Yonex Sunrise Candra Wijaya Banten, Nikolaus sudah beriktikad untuk memberikan performa terbaiknya. "Motivasi terbesar saya tampil habis-habisan di seleknas ini adalah ingin membantu Verrell yang tahun ini adalah kesempatan terakhir dia bisa mengikuti seleknas untuk bergabung ke pelatnas. Saya sendiri dari dulu bermimpi agar bisa masuk pelatnas," jelasnya.

Seleknas adalah satu dari tiga agenda tahunan PP PBSI. Kegiatan lainnya yang berpusat Cipayung tersebut adalah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas). Mukernas adalah wadah pertemuan para pengurus induk organisasi bulu tangkis di Tanah Air, sementara bagi para atlet ingin mendapatkan tempat di pelatnas, menjuarai Kejurnas dan Seleknas adalah suatu kewajiban.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menyatakan, semua pemain yang bertanding di kejurnas, berpeluang untuk dipilih mengikuti seleknas sebelum menjadi atlet pelatnas. Ia juga mengatakan, para pelatih PBSI akan memantau langsung jalannya kejurnas untuk menyeleksi pemain-pemain yang berpotensi untuk masuk ke gerbang pelatnas.

"Kami akan melihat langsung adik-adik kita bertanding. Ini kesempatan bagi pemain untuk menunjukkan permainan terbaik mereka dan memotivasi agar bisa melaju ke seleknas lalu dipanggil ke pelatnas," kata mantan pelatih tim nasional bulu tangkis Jepang ini, saat jumpa pers rencana perhelatan dua agenda turnamen nasional tersebut pada awal Desember 2022.

Pada Kejurnas PBSI 2022, sebanyak 391 atlet dari 26 provinsi berlaga di kategori perorangan dengan mempertandingkan lima nomor, yakni Tunggal Taruna Putra, Tunggal Taruna Putri, Ganda Taruna Putra, Ganda Taruna Putri, dan Ganda Taruna Campuran. Para juara untuk perorangan pada kejurnas bakal lolos untuk mengikuti seleknas.

Namun, kembali Rionny menegaskan bahwa para pelatih PBSI pun tetap melakukan pemantauan terhadap sejumlah pemain potensial lainnya. Di lain sisi, para pengurus PBSI dari sejumlah provinsi di Tanah Air juga memiliki hak untuk mengajukan nama atletnya untuk seleknas selain dari kejurnas tersebut. Alhasil, tercatat sebanyak 80 atlet mengikuti Seleknas PBSI 2022.  

Berdasarkan laporan Kompas, para pemain yang mengikuti Seleknas PBSI 2022 pada nomor tunggal adalah atlet penghuni peringkat 15 besar nasional dan juara Kejurnas PBSI 2022. Lantas pada sektor ganda diikuti oleh pasangan-pasangan penghuni peringkat tujuh besar nasional ditambah juara kejurnas. Seleknas kemudian digelar dengan format round robin yang dibagi dalam empat grup untuk nomor tunggal dan dua grup untuk nomor ganda.

Dari Kejurnas PBSI 2022 keluar sebagai juara adalah Muhammad Halim As Sidiq dari DKI Jakarta pada nomor Tunggal Taruna Putra dan Wening Arviani Sabrina (Banten) pada Tunggal Taruna Putri. Lalu pada nomor Ganda Taruna Putra Muhammad Fadel Illyasa Duni/Yahya Raska Ananda Suprianto (DKI Jakarta), Ariella Naqiyyah/Rachel Agnesia Sabatini (DKI Jakarta) pada Ganda Taruna Putri, serta Verrell/Elsa (Jawa Tengah) pada Ganda Taruna Campuran.

Sepekan kemudian, tujuh wajah baru dipastikan akan menghuni pelatnas PP PBSI pascamenjuarai Seleknas PBSI 2022. Mereka adalah Jason Christ Alexander dan Chiara Marvella Handoyo dari PB Djarum pada nomor Tunggal Taruna Putra dan Tunggal Taruna Putri. Verrel bersama Nikolaus dan Elsa --juga berasal dari PB Djarum-- pada nomor Ganda Taruna Putra dan Ganda Taruna Campuran, serta Maulida Aprilia Putri/Meisa Rizka Fitria asal Jaya Raya Jakarta
pada nomor Ganda Taruna Putri.

Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi menyatakan cukup puas dengan hasil yang ditorehkan oleh para atlet binaan klub asal Kota Kudus ini. Meski berhasil mengirimkan lima atletnya ke pelatnas, ia menyayangkan kegagalan pada sektor ganda putri. "Ini hasil yang cukup memuaskan dari sejumlah turnamen yang mereka ikuti. Itu juga membuktikan bahwa hasil dari latihan fisik serta sejumlah latihan lainnya, sedikit lebih baik daripada atlet-atlet lain karena mereka bisa bertahan hingga akhir dan menjadi juara," jelasnya.

Walau tiket pelatnas sudah di tangan, tujuh pebulu tangkis muda ini masih harus melalui sejumlah tes lanjutan pada Januari 2023, seperti tes fisik, kesehatan, hingga psikologi. Begitu pun riwayat kesehatan si calon penghuni pelatnas. "Selain tes-tes lanjutan, riwayat kesehatan itu penting sekali. Karena sudah pernah terjadi, atlet masuk pelatnas tapi di kemudian hari jatuh sakit," tuturnya.

"Kita sudah cek ulang, ternyata si atlet punya riwayat penyakit tertentu.Nah, kita nggak mau kejadian seperti itu kembali terulang," Rionny, menegaskan.

Rionny pun berharap, dalam setahun ke depan ia bersama jajaran pelatih di pelatnas PP PBSI dapat menggembleng atlet-atlet muda ini dalam menjalani berbagai program pelatihan dan turnamen maupun kejuaraan dengan maksimal. "Dari kejurnas dan seleknas ini, saya lihat (penampilan) anak-anak ini sudah baik. Tinggal kita tingkatkan mereka dalam beberapa hal, misalnya fisik, agar mereka bisa mengejar level para seniornya," pungkasnya.