(Kaleidoskop 2018) Misi Indonesia Melanjutkan Tradisi Juara

Para peraih podium di Tiket.com Kejurnas PBSI 2018.
Para peraih podium di Tiket.com Kejurnas PBSI 2018.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tak lama lagi 2018 akan berlalu dan menyongsong 2019 yang penuh harapan. Bulutangkis Indonesia tak henti-hentinya berusaha melanjutkan tradisi juara dengan menggelar berbagai kejuaraan tingkat nasional demi melahirkan sejarah-sejarah baru di kancah dunia. Mulai dari tangis haru hingga mencatatkan rekor, sejatinya cukup mewarnai perjalanan bulutangkis Tanah Air sepanjang 2018 ini. Berikut adalah beberapa momen tak terlupakan dan membanggakan dalam sejarah bulutangkis nasional yang berhasil dirangkum Djarumbadminton.com sepanjang 2018.

  • Warna-warni Kejurnas

PB Jaya Raya Jakarta keluar sebagai juara di nomor beregu campuran dewasa divisi 1 Tiket.com Kejurnas PBSI 2018 setelah mengalahkan PB Mutiara Cardinal Bandung dengan skor 3-1. Hasil ini sekaligus mencatatkan PB Jaya Raya Jakarta sebagai klub dengan raihan gelar juara nasional terbanyak dengan koleksi enam kali juara sejak 1996, 2000, 2006, 2012, 2014 dan 2018.

Sayang bagi PB Djarum Kudus harus puas tersingkir di babak semifinal setelah kalah 1-3 dari tangan PB Mutiara Cardinal Bandung. Meski berisikan materi pemain top dunia, PB Djarum Kudus yang notabene juara bertahan, harus menunda harapannya untuk mendapatkan gelar juara kelimanya sejak 1994 silam.

Pebulutangkis asuhan PB Mutiara Cardinal Bandung, Gregoria Mariska Tunjung, menjadi tunggal putri yang tak terkalahkan sepanjang gelaran Tiket.com Kejurnas PBSI 2018. Selalu mendapat kepercayaan untuk bermain sejak babak penyisihan grup, Gregoria selalu memperoleh kemenangan. Pertama, saat berhadapan dengan Gabriela Meilani Moningka (PB Berkat Abadi), Gregoria menang 21-17, 19-21 dan 21-13. Kedua saat berhadapan dengan Sri Fatmawati (PB Jaya Raya), Gregoria menang 16-21, 21-15 dan 21-13. Di semifinal, ia juga menang 21-16, 20-22 dan 21-12 dari Dinar Dyah Ayustine (PB Djarum). Terakhir di final, Gregoria kembali menang 22-20 dan 21-13 atas Sri Fatmawati (PB Jaya Raya).

Selain Gregoria, pebulutangkis besutan PB Mutiara Cardinal Bandung lainnya, Rayhan Vania Salsabila sukses mencatatkan namanya sebagai pebulutangkis yang sukses tampil di partai puncak dengan dua nomor berbeda. Rayhan berhasil menyabet satu medali emas dan satu medali perak di nomor perorangan ganda putri dan ganda campuran taruna divisi 1 Tiket.com Kejurnas PBSI 2018. Satu emas didapatnya dari nomor ganda putri saat berpasangan dengan Amalia Cahaya Pratiwi. Rayhan/Amalia yang memperkuat tim Jawa Barat, menang 21-17 dan 21-10 atas wakil Jawa Tengah, Aldira Rizki Putri/Ayu Gary Luna Maharani. Sedangkan medali perak, didapatnya saat berpasangan dengan Alif Rafsyah Mauthuthihona. Rayhan/Alif kalah 18-21 dan 14-21 dari wakil DKI Jakarta, Andre Timotius Tololiu/Dinda Dwi Cahyaning.

 

  • Promosi dan Degradasi

Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memberlakukan sistem promosi dan degradasi demi menjaga serta meningkatkan kualitas bulutangkis Indonesia di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) pada penghujung 2018 ini. Yang dinilai tak berkembang, akan dikembalikan ke klubnya masing-masing, sementara mereka yang berpotensi, yang bersinar di kejuaraan tingkat nasional bakal mendapatkan promosi untuk bergabung bersama pelatnas PBSI. Bahkan, PP PBSI memberikan sayembara kepada seluruh pebulutangkis muda yang ambil bagian pada ajang Tiket.com Kejurnas PBSI 2018, dengan imbalan masuk ke dalam pelatnas PBSI di Cipayung.

Para peraih medali emas di ajang perorangan taruna divisi 1 Tiket.com Kejurnas PBSI 2018 dipastikan mendapat satu tiket untuk bergabung ke pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur. Mereka akan mendapatkan kesempatan berlatih di pelatnas dengan para pebulutangkis dunia dengan status ‘magang’. Tapi dalam enam bulan kedepan, PBSI akan menilai lebih lanjut dari semua aspek kriteria, baik teknik, fisik, karakter, daya juang, disiplin dan lain-lain. Hal ini dilakukan demi meningkatkan kualitas bulutangkis di Indonesia.

Lima tiket itupun berhasil didapatkan Karono (Tunggal Putra – Jaya Raya), Alifia Intan Nurrokhim (Tunggal Putri – PB Djarum Kudus), Syahrizal Dafandi Arafixqli/Syahrozi Dafandi Arafixqli (Ganda Putra – Pratama Badminton), Amalia Cahaya Pratiwi/Rayhan Vania Salsabila (Ganda Putri – Mutiara Cardinal) dan Andre Timotius Tololiu/Dinda Dwi Cahyaning (Ganda Campuran – Jaya Raya).

 

  • Ratu Sirnas

Hanna Ramadini nyaris saja menyandang gelar Ratu Sirnas dalam perhelatan Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) 2018. Sepanjang 2018 ini, Hanna sudah mengoleksi lima gelar juara dari enam kali keikutsertaannya di ajang Djarum Sirnas yang menghelat delapan seri di setiap tahunnya. Selepas memutuskan mundur dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI, Hanna mengawali petualangannya di seri ketiga Djarum Sirkuit Nasional Jawa Barat Open 2018, yang kebetulan berlangsung di kota kelahirannya, Tasikmalaya. Dara cantik kelahiran 21 Februari 1995 inipun langsung mendapatkan gelar perdana di awal penampilannya.

Selanjutnya, di seri keempat hingga ketujuh yang berlangsung di Makassar, Jakarta, Balikpapan dan Bali, penampilan Hanna belum ternodai dengan kekalahan dan berhasil menyabet lima gelar juara secara berturut-turut. Sayang, Hanna harus memendam harapan untuk mendulang gelar juara keenamnya secara beruntun setelah kalah dari Sri Fatmawati dengan skor 21-13, 18-21 dan 17-21pada partai puncak seri pamungkas Djarum Sirnas di Surabaya.

Sri Fatmawati menjadi orang pertama yang berhasil menjegal laju kemenangan dan lima gelar juara beruntun milik Hanna Ramadini. Sri yang merupakan anak didik PB Jaya Raya Jakarta, mampu menjadi kuda hitam serta batu sandungan bagi Hanna yang tengah berburu gelar juara keenamnya secara beruntun di tahun ini.

 

  • Regenerasi Pertandingan Beregu

Dari ajang Blibli Superliga Junior 2018, Indonesia punya bekal regenerasi yang cukup meyakinkan untuk bisa bersaing di level dunia. Berbagai catatan rekor berhasil tersaji lewat kejuaraan yang berlangsung di GOR Djarum, Magelang, Jawa Timur pada 16 hingga 21 Oktober lalu ini. Salah satunya dari Tim Beregu Putra U-19 PB Djarum Kudus yang sukses menyapu bersih kemenangan.

Daniel Marthin/Leo Rollycarnando cs tak terkalahkan sejak babak penyisihan sampai akhirnya keluar sebagai juara Blibli Superliga Junior 2018 dan membawa pulang Piala Liem Swie King untuk kedua kalinya secara beruntun. Bahkan tim beregu putra U-19 PB Djarum Kudus berhasil menyapu bersih tiga kemenangan telak dengan skor 5-0 di setiap partainya selama fase penyisihan Grup A. PB Exist Jakarta, PB Fifa Sidoarjo dan Keelung High School Chinese Taipei, menjadi korban keganasan PB Djarum di babak penyisihan grup.

Kesuksesan itupun diikuti tim beregu putri U-17 PB Djarum Kudus yang berhasil membawa pulang Piala Yuni Kartika setelah mengalahkan PB Jaya Raya Jakarta di partai puncak dengan skor 3-1. Pasangan ganda Khusnul Khatimah/Sintia Dewi Yuliani yang baru pertama kali tampil di Blibli Superliga Junior 2018, sukses menjadi penentu kemenangan di partai keempat.

Bukan cuma itu, pasangan ganda putra Daniel Marthin/Leo Rollycarnando dan Pramudya Kusumawardana/Rehan Naufal Kusharjanto serta pasangan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto dan Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti, disebut-sebut sebagai regenerasi bulutangkis masa depan Indonesia. Penampilan mereka sepanjang kejuaraan Blibli Superliga Junior 2018 ini begitu fantastis. Mereka tidak terkalahkan sejak babak penyisihan hingga partai final Blibli Superiga Junior 2018. Keempat pasangan ganda PB Djarum Kudus ini selalu menyumbang poin ketika diturunkan tim pelatih.