Hendra/Ahsan Jadi ‘Anak Asrama' Lagi

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia) untuk sementara harus menjalani karantina isolasi mandiri di Pelatnas PBSI, Cipayung.
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia) untuk sementara harus menjalani karantina isolasi mandiri di Pelatnas PBSI, Cipayung.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Berdasarkan Surat Edaran yang diterbitkan PP PBSI nomor 158/0.5/III/2020 perihal Peraturan Pencegahan COVID-19, seluruh tim yang baru saja pulang berlaga di ajang All England 2020 diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri terhitung mulai 15 hingga 30 maret mendatang, tak terkecuali bagi ganda putra profesional Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Selama masa isolasi mandiri ini, The Daddies akan kembali menjadi ‘Anak Asrama’ pelatnas yang tentunya dalam pantauan tim doktor PBSI yang bertugas.

Meski sudah tidak bermukim lagi di pelatnas, namun Hendra/Ahsan tetap diharuskan mengikuti aturan tersebut. Bila biasanya mereka langsung pulang ke rumah masing-masing, kali ini ganda putra peringkat dua dunia itu harus menahan rindu tidak bertemu sang buah hati dan isteri selama 14 hari ke depan.

“Rasanya kayak anak asrama saja, hahahah. Sudah lama sekali nggak jadi anak asrama, terakhir tahun 2012. Rasanya gimana ya, waktu terasa lambat. Sampai saat ini sih kegiatannya baru istirahat, makan dan tidur karena masih jet lag, kata Mohammad Ahsan seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.

“Baru dua malam dan sudah ada rasa bosan sih, hahaha. Tapi ini kan yang terbaik dan saya jalani saja. Mau bagaimana lagi, keselamatan yang utama. Lagipula di rumah kan ada anak-anak saya, lebih baik saya di sini dulu, ungkap Hendra Setiawan menambahkan.

Selama menjalani isolasi mandiri, para pebulutangkis yang selesai berlaga di All England 2020 BWF World Tour Super 1000, termasuk Hendra/Ahsan diminta untuk tetap menjaga kesehatan serta menghindari kontak fisik dengan atlet lain. Semua diimbau untuk melakukan social distancing dengan jarak minimal satu meter dengan atlet lain.

“Memang nggak boleh banyak kontak fisik sesama atlet, paling ketemu di ruang tengah asrama. Makanan pun diantar ke kamar. Kalau kontak sesama tim All England juga dijaga, jaraknya minimal satu meter. Kalau ditanya khawatir, ya rasa khawatir pasti ada, tutur Ahsan.

“Kerjaannya selama karantina itu makan, tidur, nonton film, main game dan diulangi lagi semuanya dari awal, hahaha. Makanan juga diantar dari kantin ke kamar, nggak makan di ruang makan, cerita Hendra.

Baik Hendra maupun Ahsan sama-sama berharap pandemi virus Corona atau COVID-19 segera berakhir. Wabah virus yang tengah menyebar ke seluruh dunia ini memberikan efek domino terhadap sejumlah turnamen yang terpaksa dibatalkan demi menjaga keamanan dan keselamatan bersama. Turnamen yang terpaksa dibatalkan antara lain, Swiss Open 2020 BWF World Tour Super 300, India Open 2020 BWF World Tour Super 500, Malaysia Open 2020 BWF World Tour Super 750 dan Singapore Open 2020 BWF World Tour Super 500.

Hal ini tentunya cukup memberikan pengaruh terhadap proses pengumpulan poin jelang Olimpiade Tokyo 2020 yang rencananya akan digelar pada Juli mendatang. Bahkan muncul spekulasi bahwa olimpiade akan ditunda atau dibatalkan jika wabah COVID-19 masih menjadi ancaman.

“Semoga cepat berakhir pandeminya, saya nggak mikirin gimana-gimana soal olimpiade, yang penting sehat dulu saja, ujar Hendra.

“Harapan saya sih yang terbaik saja untuk kita semua, apa pun keputusannya nanti, tutup Ahsan.