Hariyanto Arbi Salut pada Greysia Polii

Hariyanto Arbi (Foto: Edward Luhukay)
Hariyanto Arbi (Foto: Edward Luhukay)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Hariyanto Arbi dan Greysia Polii sudah dikenal khalayak sebagai olahragawan. Mereka menghabiskan masa mudanya di klub bulu tangkis, masuk gerbang pelatnas, dan berhasil meraih prestasi demi prestasi di gelanggang dunia. Di luar lapangan, keduanya usahawan ulet, memproduksi peralatan olahraga hingga sepatu dengan jenama FlyPower Indonesia dan Fine Counsel. Joko Widodo, orang nomor satu di Indonesia, adalah salah satu konsumennya.

Peristiwa pemberian apresiasi bonus uang kepada para atlet dan pelatih Indonesia yang bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 dari pemerintah, marak diwartakan hingga menjadi kepala berita di berbagai media massa. Namun, momen menarik yang muncul pada acara seremonial tersebut, ketika Greysia menawarkan sepatu produksi bisnisnya kepada Kepala Negara.

"Hari --sapaan akrabnya-- justru mengaku salut pada Greysia Polii," tulis Kompas.id, Minggu (22/8).

Langkah peraih medali emas bulu tangkis ganda putri bersama Apriyani Rahayu di Tokyo 2020 itu, ketika diterima Presiden, disebut Hari sebagai sikap yang produktif. Menurutnya, itu pertanda Greysia sudah siap menjalani hidup berbisnis setelah tidak main bulu tangkis.

"Di Istana Bogor, Jumat (13/8), Presiden Joko Widodo ditawari untuk beli sepatu kets, sneaker, merek Fine Counsel produk Greysia. Jokowi pun membeli sepatu seharga sejuta rupiah itu," Kompas.id melaporkan melalui artikel "Sebelum Greysia, Hariyanto Arbi Juga Berbisnis".

"Kebetulan juga sudah saatnya saya menambah sepatu sneakers," kata RI1 melalui akun Instagram-nya yang memiliki lebih dari 41,5 juta pengikut.

Seperti juga Greysia dengan Fine Counsel yang diproduksi di Malang, Jawa Timur, Hari juga sudah memiliki merek sendiri, FlyPower Indonesia. Usaha ini dirintisnya pada tahun 2003, sekitar dua tahun setelah pensiun.

Hari menuturkan, tawaran dari FlyPower, perusahaan Taiwan, berasal informasi Fung Permadi, yang kala itu menjadi pemain dan pelatih di sana. Tahun 2003, Hari mendapatkan kabar bahwa FlyPower butuh baju dan sepatu olahraga dari Indonesia untuk dikirim serta dipasarkan di Taipei. "Dengan sisa-sisa kejayaan saya, dengan sisa-sisa uang dari hadiah juara maupun kontrak di masa lalu, saya pun mengerjakan order, memenuhi pesanan sepatu—dibikin di Bandung dan Tangerang," ujar Hari, salah satu pahlawan Piala Thomas 1994, 1996, 1998, dan 2000.

Setelah beberapa kali mengirim order ke Taiwan, Hari membuat stok lebih hingga 1.000 buah untuk dijual di dalam negeri. Ternyata laku, bahkan lebih laku ketimbang FlyPower yang dijual di Taiwan. Maka, dalam sebuah kesepakatan setelah mulai laku di dalam negeri, seperti dilaporkan Kompas.id, Hari mendapat hak untuk menjual sendiri FlyPower Indonesia sebagai mereknya sendiri. Lantas, apa yang didapat pihak Taiwan? Sosok Hariyanto Arbi digunakan untuk promosi produk FlyPower di Taiwan.

Situs berita tersebut menyebutkan, Fung juga ikut andil dalam saham perusahaan miliknya. Sejak tahun 2012, Hari sudah punya gedung kantor berlantai tiga seluas 500 meter persegi di kawasan Palmerah, Jakarta.