"Putri KW yang kita harapkan bisa membuat performa bagus, juga belum berhasil. Dia sudah tertahan di babak pertama. Hasil latihan tidak bisa ditampilkan di pertandingan," tutur asisten pelatih tunggal putri pelatnas bulu tangkis Indonesia, Herli Djaenudin, kepada tim Humas dan Media PP PBSI, Senin (7/8) petang WIB.
"Melihat performanya belakangan ini, sepertinya Putri KW lagi tidak bagus. Ada penurunan, terutama di segi keyakinan dirinya. Dulu dia bisa tampil penuh percaya diri, kini ada penurunan," Herly, menambahkan.
Selain Putri, skuad tunggal putri Indonesia pada turnamen level Super 500 itu juga diperkuat Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Komang Ayu Cahya Dewi. Namun, pencapaian dua pemain muda itu belum sesuai harapan para pelatih di pelatnas Cipayung. Ester, yang kini berperingkat 72 dunia, gagal melalui babak pertama setelah kalah dua straight games 7-21, 11-21 dari Supanida Katetong asal Thailand.
Sementara, Komang Ayu yang berperingkat 56 dunia, mengaku mendapat banyak pengalaman berharga pada penampilan perdananya di Australian Open 2023. Ia memang terhenti di babak 16 besar, tetapi bersyukur dengan kesempatan yang didapat untuk melawan pebulu tangkis yang lebih berpengalaman.
Atlet asal Buleleng, Bali, itu menjadi satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia yang bertahan hingga babak 16 besar. Namun, langkahnya dihentikan unggulan kedelapan Aya Ohori. Komang Ayu kalah straight games 12-21, 10-21 dari pebulu tangkis asal Jepang tersebut.
"Penampilan tiga pemain tunggal putri di Australia Terbuka memang belum seperti harapan. Meski begitu, banyak pelajaran yang bisa diambil para pemain muda kita dari kejuaraan Super 500 ini," demikian Herli.