Tidak Ada Pilihan Lain, WJC Edisi 2020 Terpaksa Dibatalkan

Tim beregu campuran Indonesia saat merebut Piala Suhandinata pada ajang World Junior Championships 2019 lalu di Kazan, Rusia.
Tim beregu campuran Indonesia saat merebut Piala Suhandinata pada ajang World Junior Championships 2019 lalu di Kazan, Rusia. (Foto: PBSi - Widya)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengonfirmasi bahwa ajang World Junior Championships (WJC) 2020 telah resmi dibatalkan pada Kamis (22/10). Beberapa kebijakan dari otoritas Selandia Baru terkait penanggulangan dan pencegahan penularan wabah virus korona, terpaksa membuat BWF, Federasi Bulutangkis Selandia Baru serta pihak penyelenggara WJC 2020 tidak punya alternatif pilihan apapun selain membatalkan turnamen tersebut.

WJC edisi 2020 yang sempat dijadwalkan mundur dan direncanakan berlangsung tahun depan, tepatnya pada 11 hingga 24 Januari 2021 mendatang di Auckland, Selandia Baru benar-benar batal dilaksanakan. Meski demikian, Federasi Bulutangkis Selandia Baru tetap berkomitmen untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan WJC. BWF sendiri dikabarkan telah menerima proposal dari Federasi Bulutangkis Selandia Baru untuk menggelar WJC edisi 2024, sebagai pengganti edisi 2020 yang batal digelar.

“Kami tentu saja kecewa tidak dapat menggelar Kejuaraan Dunia Junior versi 2020. Tapi pembatasan masuk dan kerumitan terkait dengan situasi COVID-19 (di Selandia Baru) membuat turnamen tersebut tidak mungkin dilaksanakan,” kata Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund dilansir bwfbadminton.com.

“Kami menghargai bahwa beberapa pemain junior akan berusia 19 tahun pada 2021 nanti dan sayangnya harus kehilangan pengalaman di Kejuaraan Dunia Junior. Kami hanya bisa mendorong mereka untuk terus mengembangkan bakatnya sebagai atlet bulutangkis dan mulai memasuki ajang internasional terbuka (level senior, Red),” lanjutnya menambahkan.

“Ini merupakan tahun yang sulit dan luar biasa selama pandemi. Tapi kami semua menantikan kalender bulutangkis internasional junior yang lebih konsisten pada 2021 mendatang dan Kejuaraan Dunia Junior berikutnya di Tiongkok pada Oktober 2021,” tutup Thomas Lund.

Sementara itu, Chief Executive Federasi Bulutangkis Selandia Baru, Joe Hitchcock mengatakan, meski sangat kecewa atas keputusan pembatalan ini, tapi menurutnya hal tersebut adalah langkah yang sangat tepat untuk diambil, mengingat kondisi saat ini yang masih belum benar-benar kondusif.

“Kami tahu bahwa dunia sangat menantikan untuk mengunjungi Selandia Baru dan menikmati acara yang benar-benar menginspirasi bersama para pemain bulutangkis muda terbaik di planet ini dan kami merasakan semua yang terkena dampak atas pembatalan ini,” tutur Joe Hitchcook.

"Kami sangat berterima kasih kepada BWF dan semua pihak yang terlibat karena sudah sangat mendukung dan akomodatif untuk memastikan bahwa kami dapat menjadi tuan rumah untuk edisi 2024," tutupnya.