Selesai Karantina Mandiri, Flandy Siap Gembleng Ganda Putra Malaysia

Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) bersiap menyambut pengembalian.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) bersiap menyambut pengembalian.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Mantan pebulutangkis Indonesia, Flandy Limpele yang saat ini mengemban tugas baru sebagai Kepala Pelatih Ganda Putra Malaysia, benar-benar menantikan perannya untuk mulai mengarsiteki Aaron Chia/Soh Wooi Yik dkk. Flandy sendiri dikabarkan baru mendarat di Kuala Lumpur pada Jumat, pekan lalu. Dan saat ini, ia sedang menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari.

“Saya akan segera mulai setelah saya menyelesaikan karantina. Saya benar-benar menantikan pembinaan di Malaysia. Saya mengambil pekerjaan ini karena Malaysia dekat dengan Indonesia. Gaya bermain juga mirip dan saya tahu olahraga ini sangat dicintai di sini. Saya pasti akan merasa seperti di rumah,” kata Flandy Limpele dilansir Jawapos.com dari surat kabar Malaysia, The Star.

Menanamkan sikap pantang menyerah akan menjadi misi tersendiri bagi Flandy untuk anak asuhannya di sektor ganda putra Malaysia, terutama Aaron/Soh dan Nur Izzuddin Rumsani/Goh Sze Fei. “Tidak ada yang terlalu sulit bagi setiap pemain jika mereka tidak menyerah dengan mudah,” tuturnya.

Setelah memutuskan gantung raket, Flandy mengawali karier kepelatihannya bersama klub Hitachi di Jepang pada 2011 hingga 2015 lalu. Setelah itu, ia sempat melatih di India selama satu tahun. Prestasinya saat itu juga boleh dibilang sukses.

Flandy mampu mengantarkan ganda putra Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty di jajaran 10 besar dunia serta menjuarai Thailand Open 2019 BWF World Tour Super 500. Itu merupakan gelar BWF Tour pertama bagi Rankireddy/Shetty.

Tapi dengan tim nasional Malaysia, Flandy ingin melangkah lebih jauh lagi untuk memandu anak asuhannya dalam meraih prestasi besar di ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dihelat tahun depan.

“Saya telah bersaing dalam empat Olimpiade. Dan ini akan menjadi kehormatan bagi saya sebagai pelatih, untuk melihat pemain saya berlaga untuk kali pertama dan memenangkan medali. Saya punya pengalaman,” ungkap peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 bersama Eng Hian.

Lebih lanjut Flandy mengatakan bila sosok Christian Hadinata yang menjadi panutan dan mantan pelatihnya itu punya andil besar dalam pembentukkan karakter selama menjadi pemain yang kemudian ia harapkan bisa ditularkan kepada Aaron/Soh cs.

“Coach Christian mengajari saya untuk kerja keras, saling menghormati, dan disiplin. Hal itu yang akan saya terapkan kepada pemain saya. Saya akan tegas ketika saya perlu. Tapi saya akan mengamati terlebih dulu saat saya memulai latihan dan sebelum melaksanakan rencana saya,” tandasnya.