Pasca-pensiun, Takahashi: Saya Bisa Melakukan Hal-hal Yang Tidak Dapat Saya Lakukan di Masa Lalu

Ayaka Takahashi (Jepang) saat menjalani sesi latihan.
Ayaka Takahashi (Jepang) saat menjalani sesi latihan.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Setelah memutuskan gantung raket pada pertengahan Agustus lalu, mantan ganda putri nomor satu dunia asal Jepang, Ayaka Takahashi mengaku tengah menikmati masa-masa pensiunnya. Peraih medali emas Olimpade Rio de Janeiro 2016 itu mengatakan bahwa saat ini, Takahashi bisa melakukan hal apapun yang sebelumnya tidak pernah dia lakukan selama aktif menjadi pebulutangkis elite dunia.

“Saat ini saya sedang bersenang senang (menikmati masa pensiun). Saya sedang menikmati melakukan hal-hal yang tidak dapat saya lakukan di masa lalu. karena situasi COVID-19 saat ini, tidak mungkin berkumpul dengan sekelompok besar orang, jadi saya hanya bisa bertemu dalam grup yang berjumlah empat orang,” kata Ayaka Takahashi dalam wawancara bersama Badminton Unlimited.

Lebih lanjut Takahashi menuturkan bahwa pasca-pensiun, dia mulai bisa bertemu dengan orang-orang baru ketika bekerja atau berkesempatan menghadiri beberapa acara undangan.

“Sebelumnya, saya hanya bertemu dengan tim saya dan orang-orang yang saya temui saat latihan. Tapi sekarang saya memiliki kesempatan untuk bertemu dan bekerja dengan orang-orang yang belum pernah saya temui sebelumnya. Jadi hari-hariku sekarang ini sangat memuaskan,” tuturnya.

Setelah memasuki masa pensiun, Takahashi mengaku punya keinginan untuk memulai bisnis. Baik yang berhubungan dengan bulutangkis maupun di luar itu.

“Saya juga tertarik dengan industri makanan dan minuman. jadi mungkin saya ingin membuat tempat untuk menyediakan makanan di tempat. Saya juga suka anak-anak, meskipun saya tidak ingin menjadi pelatih tim junior. Saya ingin memberi tahu anak-anak dari berbagai usia tentang pengalaman saya sebagai pemain. Mungkin melalui seminar atau acara bincang-bincang,” ungkapnya.

“Dari negara-negara yang pernah saya kunjungi, Indonesia dan Malaysia adalah dua tempat di mana saya sangat senang untuk bertanding. Jadi, saya ingin membuat tempat serupa seperti mereka di Jepang,” lanjutnya menambahkan.